Bagas/Fikri Tersingkir, Tak Ada Lagi Wakil Merah Putih di Korea Masters 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, GWANGJU – Satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di Korea Masters 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri terhenti di babak perempatfinal.

Berlaga di Gwangju Yeonju Stadium pada Jumat 15 April 2022, Bagas/Fikri kalah secara dramatis dari pasangan Jepang, Hiroki Okamura/Masayuki Onodera dengan skor 23-25, 21-19, 20-22 dalam waktu satu jam dan 18 menit.

“Pertandingan tadi sangat melelahkan dan berjalan sangat lama. Kami sudah coba berjuang semaksimal mungkin, coba bertahan hingga akhir tapi hasilnya mungkin masih belum rezeki buat kami,” kata Fikri.

Bagas/Fikri mengatakan fokus dan tenaga mereka sangat terkuras di laga tadi. Apalagi sehari sebelumnya di babak 16 besar, Bagas/Fikri juga menjalani laga panjang 67 menit melawan Ren Xiang/Tan Qiang dari China.

“Penyebab kekalahannya mungkin kami kurang mempertahankan fokusnya dan kurang tenang di lapangan. Tenaga juga sudah lumayan terkuras cukup banyak,” ujarnya.

Setelah ini Bagas/Fikri akan turun di Kejuaraan Asia pada 26 April hingga 1 Mei mendatang di Manila, Filipina.

“Evaluasinya seperti apa yang telah diberitahu oleh pelatih, selama dari awal pertandingan hingga akhir. Akan kami terapkan agar ke depannya bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini