Bagaimana Nasib Negara dengan Tingkat Inflasi Lebih dari 10 Persen?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tingkat inflasi berada di level tertiggi dalam 40 tahun terakhir. Di inggris, tingkat inflasi naik 9 persen per tahun. Jika tingkat inflasi semakin meningkat hingga mencapai lebih dari 10 persen, maka negara tersebut kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan.

Harga di Inggris telah meningkat tajam mulai dari tahun lalu. Ada beberapa alasan yang menyebabkan tingkat inflasi di Inggris melonjak begitu tinggi.

Salah satu alasannya karena adanya pemulihan ekonomi setelah pandemi covid. Selain itu peristiwa perang Rusia dan Ukraina juga mendorong harga lebih tinggi lagi.

Melansir dari eubusiness, ketika harga naik lebih dari 10 persen setiap tahun, maka inilah momen yang dinamakan Running Inflation. Hal tersebut yang menandakan bahwa setiap pemerintah haru mulai menerapkan langkah moneter maupun fiskal untuk mengendalikan keadaan ekonomi.

Jika angka naik lebih tinggi lagi dari 10 persen, makan akan dapat menyebabkan terjaidnya hiperinflasi.

Dampak utama dari inflasi adalah adanya pengikisan daya beli. Ketika inflasi tinggi itu berarti biaya hidup meningkat serta harga barang dan jusa menjadi sangat mahal.

Dengan inflasi yang setinggi ini, maka Bank of England akan menaikkan suku bunga untuk menjaga harga agar tetap stabil.

Negara dengan tingkat inflasi tinggi rentan mengalami kebangkrutan. Disini para warganya memiliki pendapatan yang normal namun harga bahan-bahan penting yang harus dipenuhi melonjak naik.

Jika sudah seperti ini, maka setiap negara perlu menerapkan kebijakan-kebiajakan yang efektif baik dalam hal fiskal maupun moneter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kulon Progo Siaga Banjir, Saluran Irigasi Dinilai Perlu Perbaikan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo pada Rabu 25 Desember 2024 mengakibatkan banjir dan merendam dua bangunan sekolah dasar (SD). Debit air yang meluap menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meski begitu, air sudah surut pada Minggu 29 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini