Ayo Ngopi untuk Mendukung Perjuangan Petani di Hari Kopi Internasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari Kopi Internasional pertama kali diperingati sejak 1 Oktober 2014. Namun, peringatan pertamanya dilakukan pada 1983 oleh Jepang sebagai negara konsumen kopi terbesar kelima di dunia.

Tujuan dibentuknya Hari Kopi Internasional sangat mulia yaitu memberi kesempatan kepada pecinta kopi untuk saling berbagi kecintaaan terhadap kopi dan mendukung para petani kopi.

Menurut International Coffe Organization (ICO) melalui situsnya, kopi dianggap sebagai penghubung komunikasi, kreativitas, budaya, dan aktivitas.

Kopi adalah bahasa universal.
Menurut sejarahnya, kopi berasal dari negara Etiopia sebuah negara di Afrika sekitar tahun 700 Masehi.

Saat itu sekumpulan kambing milik penduduk setempat bernama Kaldi terlihat bertingkah aneh seakan-akan sedang menari saat sedang digembalakan.

Kaldi menemukan kambing-kambingnya ternyata memakan sejenis kacang merah dan langsung menyimpulkan tumbuhan itulah yang menjadi penyebab keanehan perilaku mereka.

Kaldi pun bergegas menemui seorang biarawan sambil membawa kacang yang dimakan ternaknya untuk menanyakan perihal tumbuhan tersebut. Namun sang biarawan menolak memberi penjelasan dan melemparkan kacang itu ke dalam api dan menimbulkan aroma menyenangkan.

Itu lah perkenalan pertama manusia dengan kopi. Setelah itu, kopi menyebar ke utara Etiopia yaitu Yaman pada abad ke-15 dan biji kopi itu diberi nama Mocha.

Tak lama kemudian, biji itu semakin terkenal di Mesir, Persia, dan Turki sebagai “Anggur Arab.” Lalu banyak dibuka kedai kopi dibuka dengan nama Sekolah Orang Bijaksana (School of the Wise).

Saat ICO menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional pada 2014, umat manusia ingin membuat kesempatan untuk merayakan kopi sebagai minuman yang menjadi sarana komunikasi universal dan meningkatkan kesadaran akan penderitaan para petani kopi.

Namun, ada sekitar 17 negara yang sepakat pada hari itu seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Skotlandia, Etiopia, Inggris, dan Australia yang merayakan Hari Kopi pada 29 September. Walau berbeda tanggal perayaan, tujuan nya tetap sama yaitu mempromosikan dan merayakan kopi di seluruh dunia.

Pengusaha kopi Jepang berperan penting pada pembentukan Hari Kopi Internasional, karena pertama kali merayakan Hari Kopi yang disponsori The All Japan Coffee Association pada tahun 1983.

Jepang juga menjadi importir kopi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman serta menjadi tujuan ekspor kopi Indonesia. Saat ini, Jepang menempati urutan ke-5 negara konsumen kopi terbesar di dunia. Kedai kopi seperti Starbucks menawarkan ruang yang nyaman bagi masyarakat di sana.

Meski demikian, kedai kopi Jepang (Kissaten) telah mempertahankan popularitasnya, bangkit kembali bagi seseorang yang ingin membayar mahal untuk kopi berkualitas yang didukung oleh nilai-nilai tradisional.(Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini