Asuransi Pemerintah Tanggung Biaya Covid19 hingga Rp 14 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang lelaki 70 tahun warga Seattle sangat beruntung memiliki asuransi pemerintah Amerika Serikat untuk lansia, Medicare sehingga terbebas dari kewajiban membayar biaya rumah sakit sekira Rp 14 miliar atau 1 juta dolar AS usai dirawat 2 bulan akibat terinfeksi Covid19.

Lelaki bernama Michael Flor itu seperti laporan Seattle Times, yang nyaris meninggal dunia di masa perawatan rumah sakit tersebut, pada Sabtu 13 Mei 2020 ditagih 1 juta dolar AS saat hendak meninggalkan rumah sakit yang sudah merawatnya selama 62 hari.

Tagihan sepanjang 181 halaman itu jelas membuat Flor dan keluarganya terkejut. Tagihan itu terdiri dari 9.736 dolar AS (Rp 137,5 juta) per hari untuk ruang perawatan intensif, 409.000 dolar AS (Rp 5,7 miliar) untuk mentransformasikan ruangan menjadi steril selama 42 hari.

Selain itu, ada biaya 82.000 dolar AS (Rp 1,1 miliar) untuk penggunaan ventilator selama 29 hari, dan sekira 100.000 dolar AS (Rp 1,4 miliar) selama dua hari ketika prognosisnya memburuk.

“Itu adalah satu juta dolar untuk menyelamatkan saya, dan tentu saja saya akan bilang uang itu dihabiskan dengan berguna… Tetapi saya juga tahu saya mungkin hanya satu-satunya yang mengatakan itu,” kata Flor ketika mengetahui Medicare menanggung semua biaya rumah sakit, Sabtu 13 Juni 2020.

Sejauh ini AS merupakan negara terparah mengalami kasus Covid19. Hingga 14 Juni, menurut data worldmeters.info, sebanyak 2,14 juta kasus Covid19 berada di AS dengan jumlah 117.518 kematian dan 849.654 orang dinyatakan telah sembuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini