MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah terbatas di akhir perdagangan Rabu, 26 Agustus 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.677 per dolar AS atau melemah 0,19 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan tipis pada mata uang garuda disebabkan karena pasar merespon positif atas kesepakatan antara pejabat perdagangan AS dan Cina yang kembali berkomitmen terhadap kesepakatan perdagangan Fase 1.
“Ini meredakan kekhawatiran tentang kebuntuan diplomatik antara dua ekonomi terbesar dunia itu, tetapi ketegangan terus membara karena kedua belah pihak terus tidak setuju pada masalah lain,” ujarnya, Senin sore.
Selain itu, laju rupiah dibayangi oleh rilis data pertumbuhan pesanan barang tahan lama AS yang melambat pada bulan Juli 2020 menjadi 4,3 persen dari 7,6 persen di bulan Juni 2020. Data yang dirilis pada Rabu malam ini menyusul laporan kepercayaan konsumen AS untuk Agustus 2020.
“Data ini turun ke level terendah sejak Mei 2014,” kata Ibrahim.
Sementara dari dalam negeri, pergerakan mata uang garuda dibayangi oleh sikap pelaku pasar yang tertuju pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan soal masa transisi PSBB yang berakhir tanggal 27 Agustus 2020 nanti.
“Keputusan ini sangat penting sekali karena Kuartal Ketiga tinggal menyisahkan 1 bulan lagi dan ini juga sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi yang saat ini mengalami stagnasi di karenakan konsumsi masyarakat yang terus menurun,” ujar Ibrahim.