Apes! Gegara Kecelakaan Boeing 737 Max 8, Mantan CEO Boeing Dipecat dan Tak Dapat Pesangon

Baca Juga

MATA INDONESIA, CHICAGO – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula! Mungkin pepatah ini tepat disematkan untuk nasib mantan CEO Boeing Dennis Muilemburg. Pasalnya setelah dipecat beberapa waktu lalu, ia juga dipastikan tak akan mendapatkan pesangon. Hal ini diungkapkan manajemen pada Jumat 10 Januari 2020 malam, waktu setempat.

Melansir CNN, pemecatan Muilemburg ditenggarai oleh sejumlah masalah yang dialami Boeing selama satu tahun terakhir. Salah satunya kecelakaan dari dua pesawat Boeing 737 Max 8 yang menewaskan 346 orang.

Kendati tak mendapatkan pesangon, tetapi Muilemburg mendapatkan saham dan aset lain sebesar 80 juta dolar AS atau Rp1,12 triliun (kurs Rp14 ribu dolar per AS).

Manajemen pun telah menunjuk mantan Eksekutif General Eletric David Calhoun untuk menggantikan posisi Muilemburg. Ia akan duduk di kursi CEO pada 13 Januari mendatang.

“Perubahan dalam kepemimpinan diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan pada perusahaan. Ini untuk memperbaiki hubungan dengan regulator, pelanggan, dan semua pemangku kepentingan lain,” ujar manajemen Boeing lewat keterangannya, Sabtu 11 Januari 2020.

Sebelumnya, Muilemburg memiliki kompensasi jangka panjang senilai 29,4 juta dolar AS, jika merujuk pada penutupan perdagangan saham pada Kamis lalu. Selain itu, dia juga memiliki saham tambahan dengan nilai 4,3 juta dolar AS, serta kompensasi yang ditangguhkan sebesar 28,5 juta dolar AS.

Sementara, ia memiliki hak untuk membeli saham Boeing sebanyak 72.969 lembar saham dengan nilai 24 juta dolar AS. Dalam hal ini, Muilemburg hanya perlu membayar 5,5 juta dolar AS untuk memperoleh saham tersebut.

Hanya saja, Muilenburg berpotensi kehilangan kepemilikan dan opsi lain dengan nilai aset sebesar 14,6 juta dolar AS. Pengumuman ini muncul setelah Boeing merilis informasi untuk tim internal setelah seorang karyawan yang identitasnya tak diungkap mengejek desain 737 max dan mempertanyakan keselamatan pesawat.

Manajemen Boeing menyerahkan sejumlah dokumen tersebut kepada Badan Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) pada Desember 2019 lalu yang diberikan kepada komite kongres yang menelisik kasus pesawat 737 Max.

Sementara, dalam komunikasi yang berbeda terdapat dua karyawan yang sepakat bahwa mereka tak akan membiarkan keluarganya terbang dengan pesawat 737 Max.

“Kami menyesali konten komunikasi ini dan meminta maaf kepada FAA, kongres, pelanggan maskapai penerbangan kami, dan publik,” tulis manajemen.

Setelah pemecatan Muilemberg, perusahaan menunjuk Kepala Pejabat Keuangan Greg Smith untuk menjadi CEO Boeing sementara. Namun, posisi itu akan ditempati oleh Calhoun secara resmi pertengahan bulan ini.

Calhoun akan mendapatkan gaji pokok sebesar 1,4 juta dolar AS per tahun. Selain itu, bonus dan kompensasi jangka panjang sebesar 9,5 juta dolar AS, penghargaan sebesar 17 juta dolar AS, dan paket kompensasi mencapai 28 juta dolar AS.

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini