Antisipasi Corona, Bank Mandiri Tutup 183 Kantor Cabang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyebaran wabah corona (covid-19) turut menjadi perhatian serius bagi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank pelat merah ini memutuskan untuk menutup kegiatan operasional sejumlah kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia terhitung hari ini, 26 Maret hingga 27 Maret 2020.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, dari 483 kantor cabang yang ada, sebanyak 183 kantor akan ditutup sementara. “Kebijakan ini merupakan langkah lanjutan dari penutupan yang sudah diberlakukan pada Senin-Selasa lalu,” ujarnya di Jakarta, Kamis ini melansir CNNIndonesia.

Meskipun demikian, Rully memastikan layanan di kantor cabang masih bisa didapatkan nasabah di beberapa kantor lain. Namun, dengan jam operasional yang disesuaikan, yaitu dari semula 08.00 WIB – 15.00 WIB menjadi 09.00 WIB -15.00 WIB.

“Nasabah bisa ke kantor cabang yang berdekatan, jadi operasional dialihkan,” katanya.

Ia juga tetap memberikan garansi bahwa berbagai layanan kepada nasabah akan tetap berjalan lancar, khususnya yang sudah masuk dalam sistem perusahaan. Salah satunya, pencairan gaji pegawai (payroll). “Kami pastikan tidak ada gangguan, khususnya untuk payroll itu pasti normal di sistem,” ujarnya.

Sekain itu, Bank Mandiri juga siap melayani nasabah di bidang kredit. Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja memberikan berbagai relaksasi cicilan kredit di tengah pandemi corona.

“Dalam dua minggu ini, kami terus melakukan komunikasi dengan debitur secara intens, tapi sejauh ini peningkatan pengajuan (relaksasi kredit) belum terasa,” katanya.

Sementara untuk pekan depan, bank berlogo pita emas ini memastikan akan terus memberi informasi terbaru kepada nasabah terkait operasional kantor cabang dan layanan dari perusahaan.

Khusus wilayah Jakarta, ada beberapa kantor cabang yang tidak beroperasi yaitu Gajah Mada, Glodok, Mangga Besar Raya, Slipi Jaya, Kebon Jeruk, Jelambar Baru, Kelapa Gading Bolevar Raya, Cilincing, Salemba Raya, Sawah Besar, Tanah Abang Blok A, Menara Thamrin, Sarinah, Blok M, Mampang, Arteri Pondok Indah hingga Cilandak Barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini