Analis: Putin-Xi Jinping Mulai Cemas dengan Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menyerukan Barat untuk meninggalkan ideologis perang dingin dan meminta NATO mengesampingkan ekspansi di Eropa Timur.

Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin negara itu juga mengecam pembentukan blok keamanan di kawasan Asia Pasifik dan mengkritik pakta keamanan trilateral Aukus antara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia.

Kedua pemimpin bertemu untuk ke-38 kalinya sejak 2013. Kedua negara juga berjanji untuk meningkatkan kerja sama menggagalkan revolusi warna dan campur tangan eksternal, serta berjanji untuk lebih memperdalam koordinasi strategis.

“Para pihak menentang ekspansi NATO lebih lanjut, menyerukan aliansi Atlantik Utara untuk meninggalkan pendekatan ideologis perang dingin, menghormati kedaulatan, keamanan dan kepentingan negara lain, keragaman pola peradaban dan budaya-historis mereka, dan memperlakukan perkembangan damai negara-negara lain secara objektif dan adil,” demikian bunyi dokumen itu.

Pernyataan tersebut seolah menunjukkan bahwa hubungan baru antara Moskow dan Beijing lebih unggul daripada aliansi politik dan militer di era perang dingin. Namun, sejumlah analis menilai bahwa pertemuan kedua pemimpin itu menunjukkan kecemasan.

“Ini menunjukkan ambisi dan kecemasan yang sama-sama dimiliki Cina dan Rusia, dan bagaimana mereka semakin menemukan minat yang sama dalam ketidaksepakatan masing-masing dengan kekuatan barat, kata para analis, melansir The Guardian, Sabtu, 5 Februari 2022.

Pertemuan dengan Presiden Putin adalah yang pertama bagi Xi dalam dua tahun terakhir. Sebagimana diketahui, pemimpin Cina itu belum meninggalkan negaranya sejak Januari 2020, menyusul ditemukannya Covid-19 di Kota Wuhan.

“Kami bekerja sama untuk menghidupkan multilateralisme sejati. Membela semangat demokrasi yang sebenarnya berfungsi sebagai fondasi yang dapat diandalkan untuk menyatukan dunia dalam mengatasi krisis dan mempertahankan kesetaraan,” tutur Presiden Xi Jinping.

Ini juga merupakan perjalanan langka ke luar negeri bagi Presiden Putin, yang baru dua kali meninggalkan Rusia sejak merebaknya Covid-19 dan telah menjaga jarak dari para pemimpin yang berkunjung seperti Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orbán.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pendekatan Holistik Penting Sebagai Strategi Pencegahan Narkoba Sejak Dini

Oleh : Andika Pratama )* Penyalahgunaan narkoba terus menjadi ancaman besar yang merusak masa depan generasi muda dan stabilitas sosial bangsa. Dalam upaya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini