“Amerika Serikat adalah Ibu dari Terorisme”

Baca Juga

MATAINDONESIA, INTERNASIONAL –  Puluhan ribu warga Yaman berbaris di Sanaa mengindahkan seruan gerakan Houthi –yang mendapat dukungan Iran, untuk mengutuk Amerika Serikat (AS) karena label organisasi teroris. Para warga juga mendukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang tengah berperang.

Para demonstran memadati jalanan ibu kota yang dikuasai Houthi. Mayoritas demonstran memegang spanduk bertuliskan “Amerika adalah ibu dari terorisme”.

Diketahui, beberapa hari sebelum melepaskan tampuk jabatannya, Presiden Donald Trump memberi label kepada Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing dan mulai berlaku pada 19 Januari. Akan tetapi, hal ini masih ditinjau oleh Presiden baru AS, Joe Biden.

Banyak pejabat dan badan bantuan PBB telah menyerukan agar langkah tersebut dicabut. Mereka khawatir, keputusan Trump dapat memicu kelaparan berskala besar dan mempersulit upaya untuk mengakhiri peran yang telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan menyebabkan 80% penduduk membutuhkan bantuan, khususnya makanan.

“Keputusan Amerika … tidak hanya menyangkut satu kelompok, melainkan menyangkut setiap warga Yaman. Konsekuensinya akan dirasakan semua orang Yaman,” kata pejabat Houthi, Mohammed Haidara, yang termasuk di antara para demonstran, melansir Reuters, Selasa, 26 Januari 2021.

Sebagai catatan, Yaman Utara dikuasai oleh Houthi –yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di Sanaa akhir 2014, mendorong koalisi pimpinan Saudi untuk campur tangan dalam beberapa bulan terakhir.

AS dan Arab Saudi melihat gerakan Houthi sebagai perpanjangan dari pengaruh Iran. Houthi sendiri menyangkal tuduhan sebagai boneka Teheran dan mengatakan bahwa mereka memerangi sistem yang korup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini