Amarah Warga Korsel Berujung Pemboikotan Produk Jepang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Amarah warga Korea Selatan (Korsel) terhadap Jepang tak terbendung lagi. Sejumlah aksi dalam skala besar merebak di Negeri Gingseng untuk memboikot produk-produk Jepang.

Aksi itu dipicu beberapa alasan, di antaranya pembatasan Jepang atas ekspor bahan teknologi tinggi ke Korsel dan masalah buruh yang tak kunjung ada titik terang.

Terutama persoalan buruh, pegiat Gerakan Satu Korea Choi Gae-yeo berkata boikot adalah cara paling tepat bagi warga untuk menyatakan kemarahannya atas sikap pemerintah Jepang.

Masalah paling terbaru mengenai buruh yang dipaksa kerja itu dapat mengganggu pemasokan global memory chip dan telepon seluler cerdas. Samsung Electronics Co dan SK Hynix Inc – pembuat memory chip terbesar di dunia dan pemasok kepada Apple dan Huawei Technologies dari China – bisa menghadapi penundaan.

Sejak tahun lalu, pengadilan Korsel sudah memerintahkan beberapa perusahaan seperti Nippon Steel, Sumitomo Metal Corp dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd dari Jepang melunasi seluruh gugatan para pekerja paksa yang telah mengalami banyak penindasan sejak 1995.

Sebelumnya, pemerintah Jepang akan memperketat pembatasan mengenai ekspor bahan-bahan berteknologi tinggi yang digunakan dalam display telepon cerdas dan chip ke Korsel terkait dengan perselisihan tersebut.

Pembatasan itu mulai berlaku pada Kamis 4 Juli 2019, yang menyulut seruan-seruan untuk pembalasan di Korsel.

Hampir 25 ribu orang hingga Jumat telah menandatangani petisi yang diunggah di laman kantor kepresidenan Korsel yang menyerukan boikot produk-produk Jepang dan bagi wisatawan agar tak berkunjung.

Pemerintah harus menanggapi petisi yang sudah mendapat 200 ribu tanda tangan dalam sebulan.

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini