Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Gelar Diskusi untuk Pembangunan TTU

Baca Juga

MATA INDONESIA, KEFAMENANU – Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar seminar kolaboratif dalam rangka 100 tahun Kota Kefamenanu di auditorium hotel Ariesta pada Selasa, 20 September 2022. Aliansi ini terdiri dari unsur LSM (Lakmas Cendana Wangi), Praktisi Hukum (PLBH Timor, KAI), Akademisi (Simpang 9) dan Yayasan (Yayasan SNUNA).

Seminar ini bertemakan konsolidasi reflektif 100 tahun kota kefamenanu dalam bingkai pembangunan TTU.

Ketua Panitia, Helidoruf F. Anin, S.Fil.,M.Phil menyampaikan bahwa tujuan dari seminar ini adalah untuk merefleksikan progres pembangunan yang telah dilakukan untuk memajukan tanah Biinmafo dan menyejahterakan Atoen Meto atau orang tani secara holistik dari berbagai kajian ilmu.

“Selain itu, seminar kolaboratif ini juga membuka ruang diskusi ilmiah untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi pembangunan ke depannya,” katanya.

Lanjut Helidoruf semoga kegiatan ini memberikan sumbangsih yang nyata bagi pembangunan di TTU dalam bentuk kertas kebijakan (policy brief) bagi pengambil kebijakan dan stakeholder serta shareholder demi kemajuan TTU.

“Tidak hanya ini, artikel yang dipaparkan dan dipresentasikan dalam seminar kolaboratif ini akan digodok lebih dalam dan dibukukan sebagai persembahan untuk perayaan 100 tahun Kota Kefamenanu,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa diskusi ini sifatnya tidak memaksa.

“Tentu saja rekomendasi ini tidak bersifat imperatif (bersifat memaksa) pemerintah untuk segera menunaikannya. Apalagi, rezim ini akan segera berakhir dan kita fleksibel saja bahwa semua hal yang kita usulkan bisa ditanggapi lewat kebijakan praktis pada rezim ini, bisa rezim berikutnya atau bahkan oleh kita-kita generasi yang baru bergerak untuk belajar,” katanya.

Kontributor TTU: Emanuel Taena

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini