Ahli: Perubahan Perilaku Hadapi Covid19 Harus Berbasis Komunitas, Bukan RT/RW

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosiolog, Imam Prasojo menganjurkan perubahan perilaku untuk mengakhiri Pandemi Covid19 dengan protokol kesehatan seharusnya tidak dilakukan berdasarkan Kawasan RT atau RW tetapi lebih kecil lagi yaitu komunitas.

“Yang harus difokuskan untuk mendorong ketangguhan adalah wilayah-wilayah mikro, tetapi bukan RT/RW. Yang benar adalah komunitas, di mana tempat berinteraksi terjadi dan di situ ada kerumunan yang cukup padat,” ujar Imam di Jakarta, Jumat 19 Februari 2021.

Selain itu, modal sosial bangsa kita seperti gotong-royong harus terus menerus didorong sehingga masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah.

Hal senada diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung pada Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Menurutnya, agar protokol kesehatan sebagai sebuah perubahan perilaku bisa berhasil ditegakkan masyarakat harus melibatkan tokoh komunitas.

Figur publik, tokoh daerah harus memberi teladan penggunaan masker di tempat umum serta menegakkan protokol kesehatan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini