5 Mahasiswa Teknik Brawijaya Ciptakan CCTV yang Bisa Lacak Pelanggar Prokes

Baca Juga

MATA INDONESIA, MALANG – Di masa pandemi covid-19, kampus-kampus di Indonesia melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Meskipun demikian, hal tersebut tak menyurutkan langkah 5 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) untuk berkreasi.

5 orang anak muda ini berhasil menciptakan inovasi mendeteksi pelanggar protokol kesehatan. Mereka membuat inovasi ‘Smart Mapping System for The Potential Spread of COVID-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data’.

Mereka adalah Alfian Fitrayansyah, Affan Affandi, Akmal Adnan Attamami, Muchammad Nasyruddin Hakim, dan Muhammad Lutfi Ardiansyah, di bawah bimbingan Raden Arief Setyawan, ST., MT.

Awal mula pembuatan produk ini muncul dari keresahan mereka akan melonjaknya kasus covid-19 di tanah air. Sementara, kepedulian masyarakat tentang prokes masih minim.

Menurut salah satu anggota tim Nasyruddin Hakim, produk ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV. Mereka pun yakin kalau produk tersebut dapat membantu dalam penanganan kasus penyebaran covid-19. Alat ini juga bisa menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan.

“Hasil foto plat nomor pelanggar tersebut dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar melalui data kepemilikan plat nomor. Setelah didapat identitas pelanggar, lalu data disinkronkan dengan data SIM untuk dicek alamat dari pengendara tersebut,” katanya, Selasa 13 Juli 2021.

Tak hanya itu, alat ini juga bisa memetakan alamat pada identitas yang didapat sebagai daerah yang berpotensi covid-19. Karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan.

“Maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif di daerah tersebut, seperti melakukan sosialisasi, atau bahkan memberi sanksi terhadap pelanggarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Alfian Fitrayansyah pun berharap alat ini bisa membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan tanpa menunggu data tingginya daerah yang terkena kasus covid-19.
“Saya berharap dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan dapat mencegah secara dini persebaran COVID-19,” katanya.

Menariknya, alat Smart COVID-19 berhasil menyabet Gold Medal Awards di ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 yang diikuti oleh sekitar 157 tim dari 15 Negara. Selain itu mereka juga mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini