40 Ribu Lebah Afrika Serang Warga California, Tanda-tanda Kiamat?

Baca Juga

MATA INDONESIA, CALIFORNIA – Ribuan lebah pembunuh menyerbu sejumlah ruas jalan di California, Amerika Serikat. Apakah tanda-tanda kiamat?

Kawanan Lebah Madu Afrikanisasi berjumlah sekitar 40 ribu itu pun melukai sejumlah orang di sebuah penginapan bernama Howard Johnson Inn pada Rabu malam, 19 Februari lalu.

Selain mengakibatkan korban jiwa, kejadian ini memicu penutupan sebuah ruas jalan di California. Polisi dan petugas pemadam telah dikerahkan ke lokasi usai menerima laporan adanya warga yang disengat lebah di sebuah bulevar di Pasadena.

Dua petugas pemadam kebakaran, dua polisi dan satu warga sipil telah dibawa ke rumah sakit setelah sempat berusaha menangani kawanan lebah tersebut. “Ada sesuatu yang memicu (kemarahan) mereka. Mungkin dipicu aktivitas tertentu, suara, getaran, atau bisa apa saja. Sulit untuk mengetahui pasti apa pemicunya,” kata Dave Williams dari Asosiasi Penjaga Lebah Los Angeles kepada stasiun televisi lokal KTLA, disiarkan dari Guardian, Minggu 23 Februari 2020.

Sementara juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Pasadena, Lisa Derderian, kepada Los Angeles Times, mengaku serangan lebah ini pertama kalinya terjadi di lokasinya. Di Pasadena, polisi dan petugas pemadam berusaha menenangkan kawanan lebah dengan menggunakan asap.

Setelah itu, petugas menggunakan busa pemadam untuk membunuh lebah setelah metode asap berakhir gagal. “Kami tidak suka membunuh lebah, apalagi profesi kami adalah pelindung lebah,” ujar Williams kepada KTLA. “Tapi dalam situasi seperti ini, saat keselamatan publik dipertaruhkan, kami harus memprioritaskan publik,” katanya.

Asal tahu saja, Lebah Madu Afrikanisasi merupakan turunan dari perkawinan silang tipe Afrika dan Eropa yang pertama kali diperkenalkan di Amerika Selatan di era 1950-an. Lebah ini berkembang biak dengan spesies lokal dan dikenal agresif dalam melindungi sarang mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini