MINEWS, SUMUT – Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar pada harga karet hasil jerih payah petani di Indonesia. Ia pun menyiapkan 4 strategi jitu untuk menaikkan harga komoditas tersebut untuk membantu perekonomian rakyat.
Pertama, Jokowi segera mengutus Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk bertolak ke Malaysia dan Thailand. Darmin ditugaskan untuk mengajak produsen karet menyatukan persepsi dan kebijakan soal suplai dan harga.
“Kita buat suplai tidak terlalu banyak. Itu sudah mulai kelihatan, harga mulai naik,” kata Jokowi saat berjumpa petani karet di Banyuasin, Sumatera Utara, Sabtu 9 Maret 2019.
Strategi kedua, Jokowi ingin hasil pertanian karet digunakan sebagai bahan untuk aspal jalan di Indoensia. Ia yakin, aspal dengan campuran karet akan jauh lebih kuat dan tahan lama, meskipun harganya lebih mahal.
“Tidak hanya di tiga provinsi, kita hitung berapa ton karet dibutuhkan untuk campuran itu di seluruh Indonesia,” ujar Presiden.
Ketiga, Jokowi sudah mengeluarkan instruksi agar BUMN seperti PTPN membeli karet dari hasil pertanian rakyat, agar persaingan harga karet jadi semakin meluas. Instruksi itu wajib dilakukan sejak bulan Maret ini.
Lalu keempat, Jokowi menyiapakn hilirisasi industri, mulai dari pabrik ban, sarung tangan, dan berbagai produk lainnya yang membutuhkan dan menggunakan karet dari petani Indonesia.
“Kita sudah puluhan tahun kirim bahan mentah, sekarang kita hilirisasi. Harus berani kesitu, saya dorong menteri dan BUMN untuk cari investor,” kata Jokowi.