MINEW, JAKARTA-Lebih dari 300 orang di seluruh dunia termasuk warga Australia ditahan menyusul ditutupnya salah satu situs pornografi anak-anak terbesar di dunia bernama Welcome to Video.
Situs yang memiliki lebih dari 200.000 video ternyata telah berhasil diunduh sebanyak lebih dari jutaan kali oleh masyarakat seluruh dunia.
Dilansir dari BBC, Kamis 17 Oktober 2019, situs tersebut telah ditutup tahun lalu setelah sebuah investigasi mengungkap kejahatan seksual terhadap anak dilakukan di Inggris.
Pada Rabu, 16 Oktober 2019, pihak berwenang telah mengungkap 337 tersangka telah ditangkap di 38 negara. Termasuk sang pemilik situs Jong Woo Son dari Korea Selatan.
Petugas berwenang dari Amerika Serikat, Inggris dan Korea Selatan mengatakan ini adalah salah satu situs pornografi anak-anak terbesar yang pernah mereka temukan sejauh ini.
Situs menggunakan uang digital untuk pembayaran bagi pengguna yang ingin melihat sekitar 250 ribu video yang di antaranya berisi berbagai hal mengenai pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Di antaranya ada video yang menunjukkan anak-anak yang masih sangat muda yang diperkosa.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan situs itu sudah mendapatkan paling sedikit Rp 5,5 miliar uang digital sebelum berhasil ditutup Maret 2018.
Sejauh ini pihak keamanan berhasil menemukan paling sedikit 23 korban di bawah umur di Amerika Serikat, Inggris dan Spanyol yang secara aktif dilecehkan oleh para pengguna situs tersebut.
Welcome To Video adalah satu dari situs internet yang menjual pornografi anak-anak menggunakan bitcoin, yang memungkinkan penggunanya menutupi identitas mereka ketika melakukan transaksi keuangan.
Pengguna yang membayar bitcoin kemudian mendapatkan poin yang bisa digunakan untuk mengunduh video atau membeli semua video yang ingin ditonton lewat akun VIP. Pengguna juga bisa mendapatkan poin bila mereka mengirim bahan pornografi anak-anak yang baru ke situs tersebut.