3.210 Pelaku UMKM di Babel Sudah Melek Digital

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-3.210 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) telah beralih berjualan menggunakan ruang digital.

Hasil itu, kata Menteri Perdagangan (Mendag), M Lutfi, berkat kolaborasi yang apik antar pemangku kepentingan yang secara bahu-membahu melakukan pendampingan pada pelaku usaha tersebut agar beralih ke digital. Sehingga, dalam waktu yang relatif cukup singkat dapat menjangkau angka di atas.

Targetnya, dalam beberapa bulan ke depan, para pelaku usaha itu yang berasal dari Bangka Belitung itu mampu menembus angka 5.000 pelaku UMKM.

“Bersama semua pemangku kepentingan, Kementerian Perdagangan akan terus melakukan pendampingan kepada UMKM Babel untuk bergabung di platform digital,” katanya.

Dalam mendukung hal itu, Kementerian Perdagangan juga telah menggelar serangkaian kegiatan dan pendampingan terhadap pelaku UMKM sejak Februari 2022 berkolaborasi dengan Bank Indonesia KPW Bangka Belitung, Bank BCA, PT Timah, Bukalapak, Blibli, dan pemerintah daerah melalui rangkaian bimbingan teknis kepada pelaku UMKM Babel serta penyelenggaraan Pameran (In Store Promotion) Produk Unggulan Bangka Belitung di Summarecon Mal Serpong, Tangerang.

Mendag berharap, pelaku UMKM di Bangka Belitung dapat bersaing di pasar global. Melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang tengah gencar dilakukan oleh segenap instansi pemerintah.

“Pemilihan 20 Mei 2022 sebagai puncak acara Gernas BBI Bangka Belitung yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, menjadi momentum kebangkitan UMKM Indonesia,” katanya.

Diketahui, sebanyak 64,19 juta UMKM di Indonesia memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun pada 2021.

UMKM juga menyerap 119,6 juta atau 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Artinya, dua tahun belakangan UMKM menjadi penggerak utama dalam perekonomian di dalam negeri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini