17 Pembakar Pospol Slipi Ditangkap, Polisi: Pelaku dari Luar Jakarta

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-17 orang ditangkap Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat karena merusak fasilitas umum. Mereka membakar Pos Polisi (Pospol) Slipi, Jakarta Barat, saat melakukan demo di depan gedung DPR RI.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, sekelompok orang mencoba memanfaatkan situasi aksi unjuk rasa dengan merusak Pos Lalu lintas yang berada di bawah kolong tol Slipi Jakarta Barat. Hengky menyebut para pelaku rata-rata masih di bawah umur.

“Kami tangkap orang-orang yang diduga sebagai provokator. Mereka berasal dari luar Jakarta,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu 25 September 2019.

Hengki menjelaskan, pihaknya juga menyita bom molotov, gir, batu, dan petasan dari tangan para pelaku. Pihaknya masih terus mendalami pola yang digunakan para pelaku. Menurut dia, kasusnya hampir mirip dengan kejadian saat aksi 22 Mei yang lalu.

“Kami menduga aksi anarkis tersebut ditunggangi oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi,” kata dia.

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini