MATA INDONESIA, LEEDS – Ada-ada saja aksi pengunjuk rasa dalam melakukan protes. Seperti yang terjadi di pusat kota Leeds, Inggris, di mana sekitar 12 perempuan berdiri bertelanjang dada alias topless dalam unjuk rasa berani kali ini.
Para pengunjuk rasa berdiri setengah telanjang di luar Leeds Art Gallery, di pusat kota, sebagai bagian dari protes pada akhir pekan lalu. Usut punya usut, 12 perempuan tersebut memprotes perubahan iklim dan efeknya yang mengerikan, hal ini dikatakan oleh penyelenggara Extinction Rebellion.
Melansir Leeds-Live.co.uk, Rabu, 21 Juli 2021, selama protes, sebuah pidato dibacakan yang menjelaskan bahwa tindakan mereka dirancang untuk memperingati Hari Keadilan Internasional.
Aksi 12 perempuan itu juga untuk menarik perhatian dan menginformasi masyarakat internasional bahwa peristiwa cuaca ekstrem, bencana lingkungan, serta politik lainnya yang disebabkan oleh perubahan iklim secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan, kata pihak penyelenggara.
Menariknya, setiap perempuan yang turun dalam aksi unjuk rasa tersebut turut menyampaikan pesan melalui tulisan yang ada di dada mereka, seperti: ‘Krisis Iklim’, ‘Banjir Iklim’, ‘Kekerasan Iklim’, ‘Pandemi Iklim’, serta ‘Kematian Iklim’.
“Krisis iklim telah merenggut terlalu banyak nyawa, dan kebanyakan dari mereka adalah perempuan,” kata pihak penyelenggara berbicara tentang aksi protes tersebut.
“Hari Keadilan Internasional menandai pentingnya berdiri dan bergabung dalam perjuangan untuk membawa keadilan bagi para korban kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida,” tuturnya.
“Kami mengambil tindakan hari ini dalam bentuk solidaritas dengan mereka yang saat ini menderita dan mendesak pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis iklim,” sambungnya.
Pihak penyelenggara aksi unjuk rasa tersebut juga mengimbau untuk segera melakukan divestasi dari bahan bakar fosil dan bekerja untuk memulihkan tanah dan rumah yang rusak akibat hewan dan ulah manusia,” tuntas pihak penyelenggara.
