Daebak! BTS Ditunjuk Sebagai Utusan Presiden Khusus Generasi dan Budaya Masa Depan

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Presiden Moon Jae In dan BTS telah dikonfirmasi untuk menghadiri sidang umum PBB pada bulan September. Mereka juga akan menghadiri konferensi internasional lainnya dan mewakili Korea Selatan.

Pada Kamis 21 Juli 2021, Big Hit Music, agensi BTS mengatakan kepada Newsen, “BTS telah ditunjuk oleh presiden Moon Jaein sebagai utusan presiden khusus Generasi dan budaya masa depan.”

Sebelumnya, juru bicara Blue House Park Kyungmi mengatakan dalam pengarahan tertulis tentang alasan menunjuk BTS sebagai utusan khusus presiden. Ia berkata “Keputusan untuk memimpin agenda global untuk generasi mendatang, seperti pertumbuhan berkelanjutan, dan memperluas kekuatan diplomatik sejalan dengan status Korea yang meningkat di komunitas internasional.” jelasnya.

“Penunjukan utusan khusus tersebut merupakan bagian dari diplomasi publik yang berupaya memperluas cakrawala diplomatik melalui pengumpulan kemampuan diplomatik rakyat, dan meningkatkan citra sebuah bangsa yang memimpin isu-isu global melalui kolaborasi dengan para ahli swasta yang melakukan kegiatan luar biasa di seluruh dunia,” lanjutnya.

Menurut Blue House, BTS akan menghadiri konferensi internasional besar seperti Sidang Umum PBB ke-75 pada bulan September untuk menyampaikan pesan-pesan kenyamanan dan harapan kepada kaum muda di seluruh dunia.

Selain itu, Blue House berencana untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan kerja sama internasional untuk menyelesaikan isu-isu global seperti lingkungan, kemiskinan dan peningkatan ketimpangan, dan penghormatan terhadap keragaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini