1.107 Sekolah di Kabupaten Bandung Mulai Laksanakan Belajar Tatap Muka Hari Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Sebanyak 1.107 sekolah mulai dari TK, SD dan SMP di Kabupaten Bandung, Jawa Barat akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Senin 6 September 2021. Sekolah-sekolah ini tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna pun berharap agar tenaga pendidik dan para siswa agar tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat.

“Anak-anak kita mulai beradaptasi melaksanakan pembelajaran tatap muka. Ada yang udah kangen dengan sekolah? Semoga kita semua disehatkan ya. Tetap terapkan 5M ya Warga Kabupaten Bandung,” tulisnya dalam akun Instagramnya, @kang.dadangsupriatna, Minggu 5 September 2021.

Kebijakan sekolah tata muka di Kabupaten Bandung ini dikeluarkan berdasarkan Surat Edaran Bupati Bandung Nomor 443.1/1971/Huk tanggal 24 Agustus 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019 dan surat dari Sekretaris DaerahKabupaten Bandung Nomor 421 / 2065 – Disdik Perihal Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pada Satuan Pendidikan/Madrasah di Kabupaten Bandung Dalam Masa PPKM Level 3. Diputuskan yang dapat menggelar PTM, terdiri dari 651 TK, 373 SD dan 82 SMP.

“Bahwa berdasarkan hasil verifikasi dan validasi kesiapan sekolah dan hasil rapat pleno penentuan sekolah penyelenggara PTM terbatas, dengan ini kami sampaikan kepada Bapak, data sekolah yang kami tetapkan sebagai sekolah yang layak untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas pada tahap penyesuaian sebagaimana data terlampir, sebagai bahan kebijakan Bapak terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kabupaten Bandung,” tulis Surat penetapan sekolah yang melaksanakan PTM dan ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana.

Selain itu, ikut merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini