MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejak program normalisasi sungai berjalan, pemandangan pemukiman kumuh di Jakarta sudah mulai berganti dengan jalan inspeksi lebar yang bisa dilewati hingga dua mobil. Namun, program yang digagas gubernur terdahulu Basuki Tjahaja Purnama harus terhenti di era Anies Baswedan. Anies menolak konsep normalisasi karena kerap melakukan penggusuran rumah.
Ia pun lebih memilih konsep naturalisasi dengan gagasan menghidupkan ekosistem disekitarnya, bukan dengan membeton bantaran sungai. Namun, sejak pelantikannya 3 tahun lalu program naturalisasi sungai yang diunggulkannya saat kampanye 2017 belum terlihat hasilnya. Alhasil, kawasan bantaran Sungai Ciliwung masih terdapat permukiman kumuh yang dapat menyebabkan banjir ketika hujan tiba.