MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki kekayaan budaya yang begitu beragam. Salah satunya adalah ragam kain tradisional. Berbicara tentang keanekaragaman, Indonesia memiliki produk tradisional khas kebudayaan yaitu kain tenun.
Kain tenun merupakan kain khas yang memiliki penampilan menarik karena variasi bentuk desain dan ciri motifnya. Kain tenun khas Indonesia diketahui sangat diminati oleh banyak orang. Di beberapa wilayah Indonesia kain tenun mempunyai fungsi dan makna tersendiri. (Bagas Radian Prayuda)
Berikut ini adalah beberapa jenis kain tenun khas Indonesia :
1 dari 7
Kain Tenun Pandai Sikek (Minangkabau) adalah kain tenun khas asal Sumatera Barat. Kain Tenun Pandai Sikek biasanya dipakai dalam upacara perkawinan atau penyambutan tamu. Dalam hal motif, Kain ini hanya memiliki dua jenis motif yaitu motif Cukie dan Sungayang. (Instagram/@kain_songket_khas_minang.bytii)
Kain Ulos (Batak) merupakan Kain tenun yang bentuknya menyerupai selendang sepanjang sekitar 1,8 meter dan lebar 1 meter dan kedua ujungnya berjuntai-juntai dengan panjang sekitar 15 cm. Ulos biasanya ditenun oleh kaum wanita dari benang kapas atau rami. (Instagram/@dian.manikraja)
Kain Tenun Songket (Palembang) umumnya digunakan dalam acara pernikahan. Ciri spesial kain songket adalah kain yg berwarna merah dengan benang emas yang hampir menutupi seluruh kain. (Instagram/@palembang_songket)
Kain Endek (Bali) memiliki motif yang beragam. Setiap motifnya punya makna dan penggunaannya masing-masing. Nama Endek berasal dari kata “endek” atau “ngendek” yang berarti diam atau tetap dan tidak berubah warnanya. (Instagram/@krisnaoleholehbali)
Tenun Gringsing (Bali) merupakan satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibentuk menggunakan teknik dobel ikat. Sebagian besar motifnya merupakan motif bunga dan fauna. Kain Gringsing pada umumnya digunakan untuk pakaian di acara-acara dan upacara adat. (Instagram/@yudiana_krenteng)
Tenun Ulap Doyo (Kalimantan Timur) termasuk jenis kain tenun ikat. Tenun ini hanya dipakai dalam saat-saat tertentu saja. Tenun Doyo dapat dipakai sebagai mas kawin untuk acara pernikahan. Motif tenunn mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, sampai cerita mitologi yang berkembang di tengah suku Dayak. (Instagram/@tilita_renata)
