Matinya Kucing Gemas Milik Penulis Tsana karena Masalah Pernapasan

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Para penggemar dari penulis novel sekaligus podcaster Tsana atau dengan nama lain Rintik Sedu tengah berduka. Pasalnya, kucing menggemaskan peliharaan penulis tersebut mati. Kucing bernama Bedul atau Abang ini mati diduga karena masalah pernapasan. Melalui unggahan Instagramnya pada 25 Agustus 2022, Tsana mengumumkan bahwa Abang telah berpulang.

Selama beberapa hari ini, Tsana terlihat tidak aktif di media sosial. Foto profilnya pun turut berubah, dari hanya hitam polos, kini berganti menjadi fotonya dengan para kucing peliharaannya. Sesekali ia juga turut mengunggah Instastory yang menggambarkan ia masih dirundung duka.

Hingga akhirnya, pada 29 Agustus 2022, Tsana mengunggah podcast pada platform Spotify yang menjelaskan kronologi meninggalnya Abang. Dengan isak tangis yang berusaha ia tahan, ia menjelaskan dengan detail kronologi. Tsana mengungkapkan bahwa sejak tanggal 25 Agustus 2022 pagi, pernapasan Abang terasa sangat cepat. Hal ini bukan yang pertama, jadi dengan segera Tsana membawa kucing tersebut ke dokter hewan.

Di dokter hewan, Abang langsung ditangani dengan alat oksigen serta dimasukkan ke inkubator. Namun, tidak sampai beberapa jam kemudian, Abang meninggal. Tsana juga turut menceritakan bagaimana penyakit itu telah ada pada tubuh Abang sejak kecil, namun ia berusaha menutupinya.

Ia juga turut menceritakan bagaimana dirinya merasa egois karena terus meminta Abang untuk terus tetap bersamanya. Ia mengaku lupa bagaimana kehidupannya yang dulu sebelum ada Abang, karena ia merasa Abang telah mengajarkannya untuk lebih menjadi manusia. Tsana turut berterima kasih kepada seluruh penggemarnya yang sudah mencintai dan menyayangi Abang dengan setulus hati. (Zerena Rahayu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini