Donald Trump, Presiden AS Pertama yang Mejejakan Kakinya di Korea Utara

Baca Juga

MINEWS.ID, – JAKARTA – Bertemu Pimpinan Utama Korea Urata Kim Jong-Un, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencatat sejarah baru sebagai Presiden AS pretama yang menjejakan kakinya di daratan Korea Utara (Korut) lewat daerah demiliterisasi (demilitarized zone – DMZ) antara Korut dan Korsel.

Pertemuan dadakan di DMZ ini akan diikuti dengan negosiasi antara Pyongyang dan Washington soal persenjataan nuklir Korut. Sebab, sebelumnya, tindak lanjut soal nuklir Korut ini mengalami jalan buntu setelah pertemuan awalan di Singapura.

Ekspresi Presiden Donald Trump foto bersama dengan Pimpinan Utama Korea Utara Kim Jong-Un di zona Demiliterisasi (DMZ) Korea, 30 Juni 2019
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, 30 Juni 2019.
Pimpinan Utama Korea Utara Kim Jong-Un dengan Presiden AS Donald Trump berbincang di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, 30 Juni 2019.
Presiden Donald Trump bersama dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, melintasi batas negara saat pertemuan singkat di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, 30 Juni 2019
Pimpinan Utama Korea Utara bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump, berbincang di zona demiliterisasi (DMZ) Korea, 30 Juni 2019
Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini