Torehan Jasa Brimob untuk Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Korps Brigade Mobil (Brimob) merupakan korps tertua dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Awal mula terbentuknya Brimob pada 21 Agustus 1945 adalah untuk melucuti tentara Jepang di Surabaya. Di awal pembentukkannya oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Moehammad Jasin, Korps Brimob dikenal dengan nama Polisi Republik Indonesia (PRI), merupakan peralihan nama dari Pasukan Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai).

Selanjutnya pada 14 November 1946, oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir namanya berubah menjadi Mobile Brigade (Mobrig). Tanggal ini pun ditetapkan sebagai hari jadi Korps Baret Biru. Kemudian pada 14 November 1961, satuan Mobrig berubah menjadi Korps Brigade Mobil (Korps Brimob).

Sejak awal berdirinya, Brimob telah menorehkan sejumlah jasa bagi tanah air, di antaranya dengan ikut terjun dalam berbagai peristiwa penting di Indonesia, berikut ini diantaranya melansir tribratanewsbengkulu.com :

1. Pertempuran 10 November 1945

Kesatuan ini juga turut berjuang dalam pertempuran 10 November di bawah pimpinan Inspektur Polisi I Mohammad Yasin. Bahkan, pasukan polisi istimewa inilah yang memelopori pecahnya pertempuran 10 November 1945 melawan tentara sekutu.

Bahkan PRI menjadi satu-satunya pasukan peninggalan Jepang yang tak dilucuti senjatanya. Sehingga kehadiran mereka untuk bertempur melawan Belanda dan Sekutu tak bisa dilupakan begitu saja.

2. Ikut Menumpas Gerakan Separatis di Awal Kemerdekaan Indonesia

Di masa awal kemerdekaan, Indonesia mengalami berbagai gejolak dari mereka yang merasa tidak puas dengan pemerintahan. Untuk itu, PRI yang telah bersalin nama menjadi Mobrig diturunkan untuk mengamankan keadaan dan mengatasi para kelompok separatis ini.

Pada tahun 1948, Mobrig bersama pasukan TNI berhasil menumpas pelaku Peristiwa Madiun dan Blitar Selatan dalam Operasi Trisula. Mobrig juga turun untuk menghadapi gerakan separatis DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Baca Juga : Ketika Moehammad Jasin dan Korps Polisi Ikut Angkat Senjata dalam Pertempuran Surabaya

Tahun 1950, pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) menyerbu Bandung dan empat kompi Mobrig dikerahkan untuk menumpas pasukan ini. Di tahun yang sama, Mobrig juga dikerahkan untuk menumpas pemberontak di Sulawesi Selatan dan RMS di Maluku.

Lalu pada tahun 1953, Mobrig kembali maju untuk memadamkan pemberontakan rakyat yang dipimpin oleh Ibnu Hajar. Selanjutnya pada tahun 1958, pasukan Mobrig kembali bertempur untuk mengatasi gerakan koreksi PRRI di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Timur, Riau, dan Bengkulu lewat Operasi Tegas, Operasi Saptamarga dan Operasi 17 Agustus.

3. Operasi Trikora di Irian Barat

Sampai tahun 1950, Angkatan Laut Belanda masih menjadi tulang punggung pertahanan di perairan Papua bagian Barat. Tahun 1958, kekuatan militer Belanda di Papua ternyata semakin bertambah dengan adanya kesatuan angkatan darat darat.

Presiden Soekarno saat itu kemudian memberikan perintah operasi Trikora untuk merebut Irian Barat dari Belanda. Dalam operasi ini, Korps Brimob bergabung dalam Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto. Satu tim Brimob yang dipimpin Hudaya Sumarya berhasil mendarat di Fak Fak dengan menggunakan sebuah Speedboat. Pasukan ini kemudian merangsek maju ke pedalaman Irian Barat untuk mengibarkan Merah Putih.

4. Timor Timur
Brimob juga ikut terlibat dalam upaya pembebasan Timor-Timur tahun 1957. Brimob kemudian membentuk datasemen khusus untuk bergabung dalam Operasi Seroja yang bergabung dengan pasukan ABRI lainnya. Detasemen khusus ini diberi nama Densus Alap-alap.

Densus Alap-Alap ini terdiri dari mantan anggota Menpor (Resimen Pelopor) yang merupakan kesatuan khusus Brimob dengan kualifikasi Ranger. Menpor sendiri dibubarkan pada tahun 1974 setelah bertugas dalam berbagai operasi pertempuran seperti Operasi Trikora, Dwikora, dan Ganyang Malaysia.

Itulah beberapa peristiwa penting yang melibatkan Brimob dalam usaha untuk menjaga keamanan dan persatuan Indonesia. Kini tugasnya tidak hanya itu saja, Brimob juga memiliki tim lain yang bertugas untuk mengatasi aksi teror, SAR, dan jihandak atau penjinakan bahan peledak. Untuk tugas-tugas ini, ada Gegana dan Densus 88 yang masih merupakan bagian dari Kepolisian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini