Tjok Sinsoe, Generasi Pertama Musisi Jazz Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin banyak yang mengira musik jazz baru dikenal warga Indonesia di era 80 -an. Padahal, pada 1940 -an Indonesia sudah memiliki seorang penata musik dan pemain jazz terkenal yaitu Tjok Sinsoe.

Lelaki yang lahir di Tahuna, Sangihe 12 November 1912 dan meninggal di Bogor 9 Juli 1974 itu awalnya tertarik pada permainan biola Joe Fenaty dalm Film King of Jazz.

Ketertarikan Tjoe pada biola kemungkinan besar diturunkan dari ibunya yang pandai bermain biola, mandolin serta menyanyi dengan baik. Selain biola, Tjok Sinsoe juga piawai bermain gitar yang juga dipelajari dari ibunya.

Sebelum Perang Dunia II, Tjok pindah ke Banyuwangi mengikuti orang tuanya. Sebelum Jepang menjajah Indonesia, kedua orang tuanya meninggalkan Banyuwangi dan menetap di Jakarta.

Karir bermusiknya mulai mendapatkan jalan setelah pada 1935 mendapat kontrak bermain musik di Singapura serta berkeliling Semenanjung Malaka. Namun keinginannya bermain di Hongkong gagal karena Jepang berhasil menduduki Cina.

Namun, di Jakarta Tjok Sinsoe mendirikan orkes Hawaiian Syncopeters yang merupakan satu dari lima orkes Hawaian terbesar di dunia.

Saat Jepang berkuasa di Indonesia, dia diminta bermain untuk Orkes Symphoni Hosho Kyoku. Di masa itu lah dia membuat lagu yang terkenal di masanya seperti “Surya Wisesa” dan “Embun.”

Dia juga menata musik untuk film Darah dan Doa (1950), karya Usmar Ismail dan untuk Harimau Tjampa (1954). Musik untuk Harimau Tjampa bahkan memenangkan hadiah dari FFA di Singapura pada 1955.

Pada tahun 1950-an, ia pernah bermain di Hotel Des Indes, Jakarta bersama Nick Mamahit (piano) dan Bart Risakotta (drum) dengan format Jazz Trio. Sementara saat Taman Ismail Marzuki baru dibuka 1968, Tjok juga menampilkan kepiawaian jazznya.

Lelaki bernama asli George Rudolf Willems Sinsoe itu hampir tidak pernah absen dalam pertunjukan jazz tanah air hingga akhirnya hayatnya 9 Juli 1974 di usia 61 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini