Ternyata James Murray Editor Kamus Oxford Pertama Putus Sekolah  

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – James Augustus Henry Murray adalah seorang ahli kamus dan filolog asal Skotlandia. Ia dipercaya menjadi Editor kamus Oxford pertama sejak tahun 1879 hingga akhir hayatnya. Namun siapa sangka, penyunting Oxford English Dictionary (OED) ini ternyata pernah putus sekolah di usia remajanya.

James adalah seorang anak yang telah dewasa sebelum waktunya. Ia memiliki keinginan belajar yang kuat meskipun orang tuanya tidak memiliki biaya untuk menyekolahkannya. Ia akhirnya putus sekolah di usia 14 tahun dan melanjutkan belajar otodidak di perpustakaan.

Mengutip dari Oxford Dictionary of National Biography, James adalah anak pertama dari Thomas Murray, seorang penjual kain dan penjahit di pinggiran kota. Ia lahir pada 27 Februari 1837 di desa Denholm, dekat Hawick, Roxburghshire, di Perbatasan Skotlandia. Ia memiliki empat sauadara, yaitu tiga adik laki-laki dan satu adik perempuan.

Berkat kegemaran membacanya, James mampu menguasai beberapa bahasa seperti Perancis, Jerman, Latin, dan Italia, di usianya yang ke-15 tahun. Dan saat usianya menginjak 17 tahun, James pun memperoleh pekerjaan sebagai guru di Sekolah Tata Bahasa Hawick atau Hawick Grammar School.

Tak perlu menunggu lama, tiga tahun berikutnya James diangkat menjadi kepala sekolah Subscription Academy di perguruan yang sama. Saat itu usianya masih terbilang muda, yaitu 20 tahun. Selain itu, James juga turut menjadi salah satu pendiri Hawick Archaeological Society pada tahun 1856.

Lima tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1861, James bertemu dengan pujaan hatinya bernama  Maggie Scott yang ia nikahi satu tahun kemudian. Dari pernikahan tersebut James dikaruniai seorang putri bernama Anna. Namun Anna akhirnya meninggal dunia tak lama setelah mengidap penyakit TBC.

Tak berselang lama, Maggie pun didiagnosis mengidap penyakit yang sama. Kedua pasangan ini akhirnya harus pindah ke London untuk menghindari musim dingin di Skotlandia. Sesampai di sana, Murray mengambil pekerjaan administratif dengan Chartered Bank of India. Satu tahun berikutnya, James harus kembali menelan kenyataan pahit karena Maggie pun meninggal dunia.

Satu tahun berlalu, James akhirnya bertunangan dengan Ada Agnes Ruthven, dan memutuskan menikah di tahun berikutnya. Dari pernikahan keduanya, James memiliki 11 anak yang kemudian akan membantunya dalam penyusunan OED.

Pada tahun 1873, James meninggalkan pekerjaannya di bank dan kembali mengajar di Mill Hill School. Dia kemudian menerbitkan Dialek Daerah Selatan Skotlandia untuk meningkatkan reputasinya di kalangan filologis.

Hingga akhirnya, pada tanggal 26 April 1878, Murray pun diundang ke Delegasi Pers Universitas Oxford untuk mengambil pekerjaan sebagai editor kamus baru Bahasa Inggris.

Sempat dianggap sebelah mata lantaran tak punya ijazah sarjana, James pun akhirnya dapat membuktikan bahwa ia mampu menyelesaikan 7.000 halaman dalam empat volume dengan jangka waktu 10 tahun.

Bahkan, ketika hasil akhir diterbitkan pada tahun 1928, James berhasil menggarap 12 volume, dengan 414.825 kata yang didefinisikan, dan 1.827.306 kutipan digunakan untuk menggambarkan artinya.

Untuk mempermudah pekerjaan, James membangun sebuah gudang besi bergelombang di halaman Sekolah Mill Hill, yang disebut Scriptorium. Pada musim panas 1884, Murray dan keluarganya pun pindah ke sebuah rumah besar di Banbury Road, Oxford Utara, dan mendirikan Scriptorium keduanya di kebun belakang rumah.

Dalam menjalankan tugasnya ini, James ternyata dibantu oleh seorang sukarelawan bernama William Chester Minor. Minor adalah tahanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Broadmoor di Crowthorne.

Alih-alih merasa terbebani dengan kondisi kejiwaannya yang masih labil, James malah memuji hasil kerja Minor. Baginya, hasil kerja keras mereka berdua dapat dengan mudah menggambarkan empat abad terakhir dari kutipan yang dibuat. Setelah itu keduanya pun mulai akrab dan menjadi seorang sahabat.

Kisah James dan Minor dalam merumuskan kamus ternama di dunia tersebut akhirnya dituliskan menjadi sebuah buku berjudul The Surgeon of Crowthorne. Buku ini kemudian diterbitkan pada tahun 1998 di Amerika sebagai ‘The Professor and the Madman’ karya Simon Winchester.

Pada tahun yang sama, hak film untuk buku tersebut pun dibeli oleh Mel Gibson’s Icon Productions. Baru pada tahun 2016, film adaptasi dari buku ini mulai direncanakan dengan menetapkan Gibson sebagai tokoh Murray dan Sean Penn sebagai tokoh Minor. Film tersebut pun akhirnya benar-benar dirilis pada Mei 2019 dengan judul ‘The Professor and the Madman’. (Marizke/R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini