Rolls-Royce Jalan Hidup Si Kaya dan Si Miskin

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Salah satu mobil yang menjadi incaran kalangan high-end dunia adalah Rolls-Royce.

Tetapi siapa sangka, kebesaran merek itu dibangun oleh seorang bangsawan Inggris yang ahli mesin Charles Stewart Rolls yang putus asa berbisnis dan Sir Frederick Henry Royce, si miskin yang gigih berbisnis.

Rolls adalah anak orang kaya yang kuliah di jurusan mesin Trinity College, Cambridge.

Selepas kuliah dia lebih sering menghabiskan hidupnya di dunia balapan. Rolls sebenarnya pernah memecahkan rekor kecepatan kendaraan darat pada 1903 di Dublin Irlandia.

Tetapi tidak pernah tercatat sejarah karena waktu itu belum ada sistem pencatatan rekor yang baku.

Untuk membiayai kegemaran balapnya Rolls membuka dealer mobil bersama kawannya Claude Johnson. Nama usahanya, CS Rolls & Co.

Dia justru mengimpor mobil-mobil Perancis dan Belgia ke Inggris.

Kondisi hidup yang berbeda dialami Frederick Henry Royce. Sejak usia sembilan tahun Royce sudah banting tulang menghidupi dirinya dengan berjualan koran dan menjadi bocah pengantar telegram.

Beruntung bibinya membayari dia untuk magang di Great Northern Railway Work di usianya ke-14.

Royce adalah seorang otodidak di bidang teknik. Dia mempelajari sendiri aljabar, teknik elektro dan bahasa Perancis setiap sore usai magang.

Berkat bakat tekniknya, Royce akhirnya mendapat pekerjaan perusahaan pembangkit listrik.

Tetapi menjadi pekerja bukan impiannya. Akhirnya bersama temannya di sela jam kerja mulai merintis bisnis komponen listrik seperti bel pintu, dinamo dan sebagainya.

Setelah membeli motor dua silinder Decauville, Royce mulai tertarik dengan otomotif.

Akhir 1903, dia bahkan bisa mendesain dan membangun sendiri mesin bensin pertamanya. Pada April 1904 dia mengendarai mobil bermesin 10 tenaga kuda rancangannya keliling kota.

Seorang rekan bisnis Royce, Henry Edmunds, sangat tertarik memasarkan mesin rancangan Royce itu.

Kebetulan dia juga berteman dengan Rolls. Sehingga pada suatu waktu Rolls yang sudah sudah frustasi karena sulit menjual mobil impor dipertemukan dengan Royce.

Rolls and Royce bertemu pertama kali pada 4 Mei 1904 di Manchester. Hanya dalam hitungan menit Rolls merasakan bahwa mesin buatan Royce adalah jalan hidupnya.

Dia pun sepakat menjualkan mobil tersebut dengan merek Rolls-Royce. Itu jalan yang mengubah kehidupan seperti impian mereka.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini