Robin Williams Tewas, Tren Bunuh Diri di AS Meningkat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktor yang juga komedian dunia, Robin Williams, tidak hanya jadi panutan semasa hidupnya, tetapi setelah dia meninggal dunia.

Diketahui Robin tewas setelah gantung diri di apartemennya 2014. Dugaan kuat yang mendorong dia mengakhiri hidupnya adalah sikap putus asanya akibat menderita Lewy Body Dementia (LBD) sejenis penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi otak.

Hal itu membuat aktor peraih Oscar tersebut kesulitan mengendalikan semua gerak tubuhnya.

Robin dinyatakan menderita LBD yang parah karena dia mengalami seluruh gejala penyakit mulai dari paranoid, parkinson, depresi hingga halusinasi.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan mantan Stand Up Comedian itu mulai mengalami penyakit tersebut,

Namun, sebuah catatan menyebutkan masalah yang dihadapi Robin mulai terasa ketika memasuki 2013. Kala itu, Robin dinilai kurang berhasil berperan sebagai Simon Roberts dalam The Crazy Ones.

Di saat yang sama, Robin juga mulai mengeluh tentang beberapa masalah kesehatan mulai dari masalah pencernaan, kesulitan buang air kecil, insomnia, kehilangan kemampuan untuk mencium aroma hingga keluhan heartburn.

Kawan-kawan Williams berusaha menghibur dengan memintanya datang ke sebuah kafe untuk melakukan salah satu hobinya: Stand-up comedy. Sang aktor merespons ajakan tersebut dengan tangis dan berkata ia tidak tahu lagi bagaimana cara melucu.

Momen itu bahkan membuat istri Williams, Susan Schneider, merasa ‘kehilangan’ sosok Williams, seorang suami dan aktor brilian yang sebelumnya sanggup menghafal ratusan halaman dialog tanpa kesalahan.

Dua minggu sebelum tewas gantung diri di kamar tidurnya, Robin Williams sering berdiri ‘mematung’ di depan kaca yang menggantung dalam kamar mandi rumahnya. Susan pun bahkan tidak mengetahui niat suaminya, bahkan hingga malam sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

Ternyata cara Williams mengakhiri hidupnya juga menjadi contoh bagi warga Amerika Serikat. VOA melaporkan angka bunuh diri di negeri itu setelah Agustus 2014, bulan saat Williams ditemukan tewas gantung diri, meningkat 10 persen.

Hal itu dibuktikan jurnal ilmiah PLOS One yang mencatat terdapat 18.690 kasus bunuh seperti dilakukan Williams antara Agustus hingga Desember 2014. Angka itu berarti sebuah kenaikan sebesar 10 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini