Reaksi Kaum Kafir Saat Nabi Muhammad SAW Cerita Isra Mi’raj

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat dipercaya (Al Amin) oleh Suku Quraisy. Selain jujur dan amanah, Nabi adalah orang yang tak pernah melebih-lebihkan perkataan. Nah, saat Nabi Muhammad SAW menceritakan perjalanannya ke Baitul Maqdis di Palestina dan ke langit ketujuh, Suku Quraisy justru tidak mempercayainya.

Peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab tahun ke delapan masa kenabian ini adalah perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam hitungan satu malam saja.

Usai melakukan perjalanan suci ini, besoknya Nabi berjumpa dengan Abu Jahal. Pria bernama asli Amr bin Hisyam memang cenderung memusuhi Nabi. Abu Jahal pun menanyakan kabar dan hal ihwal apa yang baru saja Nabi dapatkan.

Dengan tenang dan sabar, Nabi menceritakan dengan detil peristiwa dahsyat yang baru saja ia alami. Dari mulai pergi ke Baitul Maqdis Palestina dengan waktu tempuh sekilat saja. Naik ke langit menjumpai para pendahulunya. Serta menerima perintah kewajiban salat yang harus ia sampaikan kepada umatnya.

Salah satu paman Nabi, Abu Jahal tidak percaya dengan ucapan Nabi SAW. Namun ia tak mau membantah ucapan Nabi. Dengan berniat mempermalukan Nabi, ia lebih memilih bertanya, “Bagaimana pendapatmu jika aku memanggil kaummu?”

Nabi pun menjawab, “Silakan.”

Abu Jahal langsung pergi memanggil penduduk Mekah. Tak butuh waktu lama, mereka datang mengerumuni Nabi. Dan meminta supaya Nabi SAW menceritakan kembali apa yang telah Nabi SAW sampaikan kepada Abu Jahal.

Rasulullah memenuhi permintaan mereka dengan mengulang penjelasannya persis seperti yang telah diceritakan kepada orang yang telah mengumpulkannya. Dan benar saja, mereka pun tak gampang percaya dan langsung menuduh Nabi sebagai pendusta.

Untungnya, di antara kerumunan ada orang yang pernah pergi ke Palestina. Dia bertanya, “Wahai Muhammad bin Abdullah, kalau benar kamu ke Baitul Maqdis semalam, ceritakan kepada kami bagaimana wujud dan bentuknya?”

Baru saja pertanyaan itu meluncur, Allah SWT seakan-akan mengangkat Baitul Maqdis ke atas. Sehingga Nabi Muhammad SAW bisa melihatnya secara gamblang.

Nabi pun, menjabarkan secara rinci dari mulai waktu tempuh, wilayah, hingga struktur bangunannya dengan lengkap.

Orang itu pun heran. Sebab, apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW adalah benar. Meski menurutnya secara akal, jarak Mekah-Palestina lebih dari 1.500 kilometer dan paling cepat jarak tempuhnya dengan menggunakan unta atau kuda selama 40 hari sekali jalan.

Cerita perjalanan Nabi pun menyebar ke seluruh Mekah. Saat itu Abu Bakar mendengar kisah Isra Mi’raj dari mulut seseorang. Menanggapi hal tersebut, Abu Bakar bilang, “Demi Allah, jika benar Muhammad mengatakannya, maka ia benar. Apa yang membuat kalian heran?”

Abu Bakar pun mendatangi Nabi dan kembali mengumpulkan warga Mekah. Untuk memastikan kembali, ia mencari warga Mekah yang pernah berkunjung ke Baitul Maqdis. Saat warga itu mengonfirmasi lingkungan Baitul Maqdis termasuk lorong dan pasarnya, Nabi pun menjawab dengan benar.

Reporter: R AL Redho Radja S

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini