Puisi Sejuk Penuh Makna dari Rumi untuk Umat Islam yang Berpuasa

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Siapa tak kenal Maulana Jalaluddin Rumi. Sufi besar yang bukan hanya diagungkan umat Islam, tapi juga seluruh dunia. Syair-syairnya yang penuh makna, memberi udara segar bagi jiwa-jiwa yang rapuh, menjadi mata air bagi hati yang kering.

Menyambut Ramadan, banyak sekali nasihat-nasihat Rumi seputar puasa. Tentunya, dengan kata-kata yang indah dan makna yang dalam, hasil perenungan Sang Sufi.

Berikut puisi paling sejuk dari Jalaluddin Rumi, untuk semua umat Islam yang berpuasa:

Ada rahasia tersimpan dalam perut kosong.
Kita ini cuma alat musik petik,
tak lebih dan tak kurang.
Jika kotak suaranya penuh, musik pun hilang. 

Bakarlah habis segala yang mengisi kepala dan perut
dengan menahan lapar, maka
setiap saat irama baru akan muncul
dari api kelaparan yang nyala berkobar. 

Ketika seluruh hijab habis terbakar,
keperkasaan baru akan membuatmu melejit
berlari mendaki setiap anak tangga
di depanmu yang digelar.
 

Jadilah kosong,
lalu merataplah
seperti indahnya ratapan bambu seruling
yang ditiup pembuatnya.

Lebih kosong,
jadilah bambu yang menjadi kalam,
tulislah banyak rahasia-Nya. 

Ketika makan dan minum memenuhi dirimu,
iblis akan duduk di singgasana
tempat jiwamu semestinya duduk:
bagai sebuah berhala buruk dari logam
yang duduk di Ka’bah.

Ketika kau berpuasa menahan lapar,
sifat-sifat baik mengerumunimu
bagai para sahabat yang ingin membantu.

Puasa adalah cincin Sulaiman.
Jangan melepasnya demi segelintir kepalsuan,
hingga kau hilang kekuasaan.

Namun andai pun kau telah melepasnya,
hingga hilang seluruh kemampuan dan kekuatan,
berpuasalah: mereka akan datang lagi kepadamu,
bagai pasukan yang muncul begitu saja dari tanah,
dengan bendera dan panji-panji yang berkibaran megah.

Sebuah meja akan diturunkan dari langit
ke dalam tenda puasamu:
meja makan Isa.

Berharaplah memperolehnya,
karena meja ini penuh oleh hidangan lain,
yang jauh, jauh lebih baik
dari sekedar sup kaldu sayuran.

Berita Terbaru

Semua Pihak Berperan Jaga Kondusivitas Pasca Pilkada

Yogyakarta - Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 telah usai. Namun, tantangan menjaga stabilitas nasional baru saja dimulai. Berbagai pihak menyerukan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini