Perebutan Yerusalem yang Tak Kunjung Berakhir

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi. Perebutan Yerusalem tak kunjung selesai sejak ribuan tahun lalu. Pada tahun 2017, Presiden AS Donald Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Atas pernyataannya ini, ia mendapatkan kecaman dari seluruh penjuru dunia.

Yerusalem pernah dihancurkan sebanyak dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan direbut serta diperebutkan kembali 44 kali. Kota ini memang meninggalkan begitu banyak sejarah di kota ini.

Mengutip BBC, pusat Yerusalem merupakan bagian dari Kota Tua, suatu gang-gang sempit serta berliku dan arsitektur sejarah menandai empat sudut kota, yaitu Islam, Kristen, Yahudi, dan Armenia. Dikelilingi oleh dinding batu yang menjadi pembatas nya.

Di setiap kawasan mewakili penduduknya tersendiri. Umat Kristen memiliki dua wilayah, karena Armenia menganut agama Kristen. Armenia menjadi wilayah terkecil dari keempat nya, adalah salah satu pusat Armenia tertua di dunia. Uniknya, karena mereka telah melestarikan budaya dan peradaban khususnya di Gereja dan Biara St. James, yang terdiri dari sebagian besar bagian mereka.

Di wilayah Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, sebuah tempat ziarah penting bagi umat Kristen di seluruh dunia. Tempat itu merupakan sebuah lokasi yang penting dalam kisah Yesus, kematian, penyaliban, dan kebangkitannya.

Menurut sebagain besar tradisi Kristen, Yesus disalibkan di Golgota atau bukit Kalvari dan makamnya terletak di dalam bangunan pekuburan nya yang juga menjadi tempat kebangkitannya. Gereja ini dikelola bersama perwakilan aliran Kristen yang berbeda, terutama Patriarkat Ortodoks Yunani, biarawan Fransiskan dari Gereja Katolik Roma dan Patriarkat Armenia, dan kalangan Kristen Ortodoks Etiopia, Koptik serta Suriah.

Tempat ini adalah salah satu tujuan ziarah utama bagi umat Kristen yang mengunjungi makam kosong Yesus dan mencari penebusan dalam doa di tempat tersebut.

Wilayah Islam terbesar dari keempat nya dan terdapat  tempat suci kubah batu (Kubah Ash-Shakrah atau Dome of the Rock) dan Masjid Al-Aqsa di dataran tinggi yang dikenal sebagai Haram Al-Sharif. Masjid yang dikelola merupakan tempat suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Umat Islam memercayai Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsa dari Mekkah dalam perjalanan malam Isra Mi’raj. Beberapa Langkah dari masjid, ada Kubah Ash-Shakrah yang berisi batu fondasi yang dipercayai sebagai tempat Nabi Muhammad naik ke langit dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Untuk umat Yahudi, terdapat tembok ratapan yang tersisa dari dinding tempat berdirinya Bait Suci zaman dulu. Dalam tempat suci itu terdapat Ruang Maha Kudus, tempat paling suci bagi umat Yahudi.

Umat Yahudi meyakini tempat batu fondasi penciptaan dunia, dan tempat Abraham atau Nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan anaknya Ishak atau Ismail. Banyak umat Yahudi yang percaya Dome of the Rock adalah tempat Ruang Maha Kudus. Saat ini, Tembok Barat adalah tempat terdekat orang Yahudi berdoa di Ruang Maha Kudus. Wilayah ini dikelola oleh Rabi dari Tembok Barat dan setiap tahunnya menampung jutaan pengunjung.

Karena begitu banyak tempat suci yang penting bagi ketiga agama tersebut, membuat kota ini menjadi perebutan sejak zaman dulu hingga sekarang. Ribuan tahun lalu, peperangan sering terjadi yang menelan banyak korban jiwa saat merebut kota Yerusalem.

Setelah Perang Dunia II, PBB turun tangan atas konflik ini. PBB mengumumkan Yerusalem adalah kota internasional. Tapi, setahun kemudian Israel mendeklarasikan kemerdekaan dan diikuti peperangan melawan pihak yang menolaknya.

Dua tahun setelahnya perang berakhir, Israel berhasil mengontrol bagian barat Yerusalem. Yordania memegang bagian Timur, termasuk Kota Lama. Perang terjadi kembali tada 1967, hasilnya Israel berhasil merebut Yerusalem bagian timur dari Yordania.

Baik Israel maupun Palestina mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka, karena Israel mempertahankan lembaga-lembaga pemerintahan utamanya di Yerusalem dan Palestina pada dasarnya memandang kota ini sebagai pusat kekuasaannya. Bagaimana pun, kedua klaim tersebut tidak ada satu pun yang mendapatkan pengakuan luas secara internasional. Sekarang, pengelolaan kota Yerusalem dilakukan Israel. Walau seperti itu, warga Palestina tetap yakin bahwa Yerusalem bukan punya Israel, tapi ibu kota untuk Palestina di masa depan.

Reporter: Laita Nur Azahra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini