Peci Diperkenalkan Bung Karno, Jadi Identitas Pergerakan Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peringatan hari sumpah pemuda setiap 28 Oktober menjadi titik balik dimana para pemuda semua bergerak dan Bersatu untuk mempertahankan tanah air Indonesia dari penjajah.

Namun, diantara perjuangan itu, terselip dimana ada momen dimana pertama kali Presiden Soekarno memperkenalkan Peci sebagai identitas pergerakan nasional.

Namun, saat itu peci masih langka di Indonesia, maka sebagian peserta kongres yang tak memiliki peci berinisiatif untuk menggunting pinggiran topi Eropa mereka hingga menyerupai peci.

Bung Karno sendiri menjadi orang pertama di Indonesia yang mengkombinasikan antara peci dengan jas. Sehingga sejak saat itu pemimpin negara atau daerah baik muslim maupun non-muslim ketika kampanye dan foto resmi menggunakan peci.

Tidak peduli apa agamanya, foto kampanye akan terasa sah jika menggunakan peci. Ditambah lagi peci dianggap menambah kegagahan, kewibawaan dan nasionalis.

Tak hanya itu, setiap presiden ketika melakukan acara kenegaraan juga biasanya mengenakan peci. Misalnya acara upacara hari-hari besar nasional dan pelantikan pejabat. Bahkan pejabat lain yang hadir ke acara tersebut pun turut mengenakan peci.

Sehingga peci sudah menjadi identitas bangsa Indonesia dan bukan semata-mata hanya identik digunakan oleh orang yang beragama Islam.

Pada zamannya, peci dengan ukuran kecil digunakan juga oleh pemuka agama Yahudi dan Katolik. Peci besar mirip fez Turki dan hijab juga dipakai oleh orang-orang Kristen ortodok di sekitar Timur Tengah. (Hutri Dirga)

Berita Terbaru

Disperindag DIY Gelar Pasar Murah di Bleberan Gunungkidul.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul menggelar pasar murah dan Bazar UMKM Mandiri di halaman Balai Kalurahan Bleberan, Playen, Gunungkidul, sebagai upaya untuk menekan inflasi dan mensejahterahakan masyarakat sekitar.
- Advertisement -

Baca berita yang ini