Obsesi Elon Musk ke Luar Angkasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak ada orang di dunia ini yang sangat terobsesi pindah ke luar angkasa selain Elon Musk.

Orang terkaya di dunia ini punya obsesi yang cukup besar untuk pindah ke ruang angkasa karena didukung kekayaannya.

Obsesinya itu dikarenakan keyakinannya soal kelangsungan hidup umat manusia akan terancam jika tetap tinggal di Bumi.

Menurutnya, cepat atau lambat beberapa bencana akan mengakhiri keberlangsungan hidup manusia seperti serangan asteroid, letusan gunung berapi, atau perang nuklir.

SpaceX didirikan oleh Musk pada Mei 2002. Perusahaan tersebut dirancang oleh pria kelahiran 49 tahun silam itu untuk mengeluarkan umat manusia dari Bumi. Dilansir dari laman nationalgeographic, pada tahun 2016 Musk pernah menuturkan jika ada kemungkinan jika manusia bisa terbang ke Mars pada pertengahan tahun 2020.

Pada Januari 2019, Musk menuliskan dalam akun twitternya tentang rencananya untuk mengirim satu juta orang ke Mars pada tahun 2050. Ia menambahkan jika akan ada banyak pekerjaan di Planet Merah tersebut.

Untuk merealisasikan ambisinya, ia berencana akan membangun 1000 Starships, kapal roket yang dikembangkan SpaceX dengan tinggi 387 kaki untuk perjalanan luar angkasa.

Jika benar-benar diwujudkan, pesawat ruang angkasa tersebut akan menjadi sistem peluncuran paling kuat yang pernah dibuat. Sebab, dalam sekali peluncuran saja, Starships mampu mengirim lebih dari 100 ton ke orbit sekaligus.

Musk memperkirakan jika Starship akan membawa semua kebutuhan yang diperlukan untuk membangun pemukiman disana, seperti peralatan dan bahan bangunan.

Secara total, 1000 Starships dapat mengangkut sekitar 100 megaton barang ke Mars. Jika setiap roket mampu mengangkut sekitar 100 orang, maka dalam satu kali peluncuran mampu membawa 100.000 penumpang.

Musk pun mengatakan dalam International Mars Society Convention jika ia berencana memanfaatkan jendela waktu singkat yang terjadi setiap 26  bulan sekali untuk menyelaraskan orbit Bumi dan Mars. Hal ini memungkinkan dalam menghemat bahan bakar dalam perjalanan menuju Mars.

Musk mengatakan jika prototipe Starship baru dapat diluncurkan sebelum akhir Maret 2020. Pengembangan prototipe sendiri mengalami penundaan setelah ledakan yang terjadi pada tahun sebelumnya.

Saat ini, SpaceX telah membangun lebih dari 20 prototipe Starships yang berbeda guna memastikan mana yang tepat untuk menerbangkan manusia dari Bumi.

Orang terkaya nomor satu di dunia itu, memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam sekali peluncuran hanya memakan 2 juta dolar AS. Jumlah ini ratusan kali lebih murah dibanding biaya ke luar angkasa saat ini.

Gwynne Shotwell, President and Chief Operating Officer of SpaceX, mengatakan jika perusahaan tempat ia bekerja akan meluncurkan Starship ke Bulan pada tahun 2022 serta menerbangkan Yusaku Maezawa, pengusaha teknologi Jepang, untuk mengelilingi Bulan di tahun 2023.

Sayangnya, sebelum mewujudkan impiannya itu, terjadi ledakan saat uji coba SpaceX. Akibatnya SpaceX harus memenuhi peraturan yang ada seperti menjamin keselamatan penduduk Desa Boca Chica, Texas, yang berada 2 mil dari landasan peluncuran. Sebelum memenuhi peraturan yang ada, perusahaan itu dilarang untuk meluncurkan protipe apa pun ke orbit.

Saat ini, SpaceX tengah mempersiapkan protipe Starships lain yang disebut SN8 untuk uji terbang setinggi 12 mil atau 20 kilometer dalam waktu dekat.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini