Mitos 3 Tokoh Legenda di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbicara mengenai legenda di Indonesia tidak akan ada habisnya. Pasalnya, ada banyak persepsi masyarakat yang menceritakan mengenai asal usul legenda setempat.

Di beberapa daerah sendiri cukup banyak mitos atau legenda yang sampai saat ini masih dipercaya keberadaanya. Salah satunya berupa peninggalan atau makam, dan tempat singgah atau biasa di sebut petilasan seorang tokoh pahlawan yang melegenda pada masanya.

Berikut beberapa tokoh pahlawan yang melegenda dan menjadi mitos tersendiri bagi masyarakat setempat.

  • Makam Jaka Tarub

Ki Ageng JakaTarub adalah tokoh yang dianggap sebagai leluhur dinasti Mataram – dinasti yang menguasai politik sebagian tanah Jawa sejak abad ke-17 hingga sekarang.

Menurut sumber masyarakat, peristiwa ini terjadi di desa Widodaren, Gerih, Ngawi. Nama desa Widodaren itu dipercaya masyarakat setempat berasal dari kata widodari yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti bidadari.

Di desa ini juga terdapat sendang yang konon merupakan tempat para bidadari mandi dan Jaka Tarub mengambil selendang salah satu bidadari. Rata-rata masyarakat setempat yang sudah lanjut usia tahu jalan cerita Jaka Tarub dengan 7 bidadari.

Makam Ki Ageng Joko Tarub yang terletak di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur memiliki keunikan dan sejarah yang melegenda. Peninggalan yang masih tersisa sampai saat ini berupa “langgar” atau mushola beratap ilalang, kabarnya mushola ini ada dengan sendirinya.

Di dalam bangunan tersebut terdapat empat buah batu yang mirip batu nisan bertuliskan Nawang Wulang, Dewi Nawang Sasih, Raden Arjo Bondan Kejawen, dan Nawang Sari. Ada pula kain warna-warni yang dilambangkan sebagai selendang Nawang Wulang yaitu seorang bidadari yang dinikahi Joko Tarub.

Kain tersebut diyakini memiliki khasiat, sehingga sebagaian pengunjung ada yang membawa pulang. Bagi mereka yang suskses, maka kain itu harus dikembalikan dan membawa lebih banyak lagi. Anehnya, kain itu selalu cukup untuk kebutuhan peziarah.

Keunikan lainya berupa pohon bambu yang mengelilingi areal pemakaman Joko Tarub, bambu-bambu itu dipercaya mampu melanggengkan hubungan dengan kekasih dengan cara menulis nama pasangan.

  • Rumah Si Pitung

Robin Hood dari Betawi, itulah sebutan Si Pitung yang dulu membuat pusing Kompeni alias kolonial  Belanda. Ia merampok tuan tanah dan rentenir yang banyak membuat rakyat betawi menderita.

Tokoh legendaris itu memunculkan kisah mengenai  sepak terjangnya, salah satunya adalah rumah Si Pitung. Cagar budaya yang terletrak di Marunda, Jakarta Utara tersebut konon pernah ditempati oleh Si Pitung.

“Betul rumah yang sekarang disebut rumah Si Pitung, tapi itu salah besar.Si Pitung adalah orang asli Rawa Belong dan dulu salah satu tempat merampoknya adalah daerah Marunda” tutur Kartum, seorang sejarawan. Rumah Si Pitung diperkirakan dibangun pada abad ke-18.

“Rumah ini milik Haji Syaifudin, orang paling kaya di Marunda pada masa itu” tutur Farhan, juru kunci rumah Si Pitung.

Versi pertama menyebutkan Si Pitung pernah merampok di rumah Haji Syaifudin tersebut. Sementara versi lain yang diyakini warga sekitar rumah Si Pitung adalah bahwa Si Pitung dan Haji Syaifudin sebenarnya berteman. Mereka sengaja bersepakat untuk membuat cerita mengenai perampokan tersebut agar tidak dicurigai oleh pihak Belanda.

“Katanya ini dulu tempat ngumpetnya Si Pitung. Cerita orang-orang sini, hari ini Si Pitung muncul, besoknya sudah gak ada lagi. Tapi nanti muncul lagi,” tutur Syahrul, penjaga Rumah Si Pitung.

Syahrul sendiri asli kelahiran Marunda. Rumahnya sangat dekat dengan Cagar Budaya Rumah Si Pitung. Rumah tersebut ditempati keluarga Syahrul secara turun temurun.

“Dulu rumah ini kosong dan dianggap angker. Tapi kita rajin membersihkannya. Sekarang sudah dibuat bagus dan di dalamnya diisi perabotan supaya tidak tampak kosong. Warga sini inisiatif saja merawat rumah ini. Namanya juga peninggalan. Apalagi rumah ini terkenalnya karena Si Pitung pernah tinggal di sini,” kata Syahrul.

  • Makam Si Badang

Badang atau Datok Si Badang adalah sosok legenda dari tanah Melayu atau Malaysia di abad ke-13, yang kabarnya sakti mandraguna. Ia meninggal dan dimakamkan di Indonesia.

Dari berbagai sumber, Badang merupakan seorang pemuda Melayu dari Sayong Pinang yang terletak di Johor, Malaysia. Ia pernah bekerja untuk seorang saudagar kaya dari Aceh.

Cerita yang paling dikenal dari Badang adalah ketika mengatasi iblis yang mengganggu penduduk. Ia mampu melawan iblis yang suka mencuri ikan di jaring hasil tangkapan warga. Dari situ ia mulai dikenal hingga melanglang buana.

Di akhir petualangannya ia menuju ke pulau yang kini bernama Pulau Buru. Ia meninggal dunia di wilayah yang masuk Kabupaten Karimun itu.

Ada beberapa mitos unik di makam Badang ini. Pertama, jika ada yang tanya ukuran makam Badang pendek atau panjang, jawaban itu akan mempengaruhi usia dari yang menjawab. Kalau dijawab panjang berarti ia akan berumur panjang dan sebaliknya.

Mitos kedua masih serupa mengenai panjang kuburan Badang. Bedanya, ukuran makam Badang akan selalu berubah-ubah meski sebelumnya sudah diukur menggunakan kayu atau pengukur lainnya.

Ketiga, dilihat dari kuburannya, Badang bukan manusia yang berukuran seperti manusia saat ini. Dan petilasan Badang ada juga di salah satu tambang di pulau sebelah, yakni di Pulau Karimun besar berupa tapak kaki raksasa

 

Reporter: Rifky Priyambudi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini