Mimpi Belanda Miliki Kekuatan Militer Besar Kandas Karena KMB

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kedatangan Belanda ke Indonesia usai proklamasi kemerdekaan oleh Sukarno dan Mohammad Hatta sangat dipengaruhi kenikmatannya menguasai nusantara sejak abad ke-16. Belanda juga berpikir bisa memiliki kekuatan militer besar karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak.

Maka setelah Perang Dunia II dimenangkan sekutu, Belanda yang langsung merapat ke aliansi yang dipimpin Amerika Serikat dan Inggris itu melakukan kesepakatan dengan Pemerintah Inggris berupa Civil Affairs Agreement (CAA)

Isi perjanjian itu tentang pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda. Khususnya yang menyangkut daerah Sumatera sebagai daerah di bawah pengawasan South East Asia Command (SEAC).

South East Asia Command (SEAC) adalah badan yang dibentuk untuk bertanggung jawab penuh atas operasi Sekutu di teritori Asia Tenggara selama Perang Dunia II .

Faktanya, rakyat Indonesia telah menyatakan proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang dilakukan Sukarno dan Mohammad Hatta atas nama rakyat Indonesia.

Hal itu membuat Indonesia, Sekutu dan Belanda terlibat konflik bersenjata karena setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II bekas wilayah yang dikuasainya harus dalam keadaan status quo.

Setelah campur tangan PBB akhirnya terjadilah sejumlah perundingan yang diakhiri dengan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang memenangkan Indonesia pada 2 November 1949. Belanda harus menyerahkan kedaulatannya di wilayah tersebut dan membuyarkan impiannya menjadi negara terkuat di Eropa. (Miskatul Nisa Kamilah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini