MiG-15 yang Tewaskan Yuri Gagarin Jagoan Perang Korea

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Manusia pertama yang berhasil ‘menerbangi’ ruang angkasa, Yuri Gagarin, justru tewas akibat kecelakaan pesawat terbang tempur.

Setelah lebih dari 40 tahun dirahasiakan, Jum’at 8 April 2011 Pemerintah Medvedev akhirnya membuka tabir itu bahwa pesawat MiG-15 yang dikemudikan Gagarin 27 November 1968 mengalami kondisi ‘stall’ seperti masalah pada Boeing 737 Max8.

Namun, kondisi ‘stall’ MiG-15 yang dikemudikannya bersama ko-pilot Vladimir Seryogin bukan karena cacat pabrik seperti 737 Max8.

Jet tempur yang dikembangkan Artem Mikoyan dan Mikhail Gurevich untuk memperkuat armada udara Uni Soviet (sekarang Rusia) waktu itu sangat mampu menandingi andalan Amerika Serikat F-86 Sabre.

Itulah pesawat tempur pertama yang menggunakan mesin jenis turbojet hasil penyempurnaan pesawat sebelumnya MiG-9 yang sangat lamban bermanuver.

MiG-15 menggunakan mesin Klimov VK-1 yang merupakan pengembangan dari mesin BMW 003 MiG-9 yang dipadukan dengan hasil rekayasa mesin Rolls-Royce.

Selain itu, sistem sayapnya juga lebih maju dari MiG-9 dan ternyata sanggup menandingi F-86 Sabre.

MiG-15 memiliki lebar sayap hanya sekitar 10 meter, panjang badan 10 meter dan sirip tegak belakang dengan tinggi 3.6 meter.

Sedangkan F-86 Sabre buatan Amerika Serikat lebar sayapnya 11.2 meter, panjang 11.2 meter dan tinggi sirip belakang 4.2 meter.

Seperti lawannya, MiG-15 juga mampu terbang dengan kecepatan maksimum lebih dari mach 1 atau lebih dari 1000 kilometer per jam.

Meskipun F-86 juga memiliki kemampuan mesin yang sama, namun karena dimensi konstruksi MiG-15 yang lebih kecil membuatnya lebih mudah diajak bermanuver dibandingkan Sabre.

Maka jet tempur itu menjadi jawara saat menghadapi Perang Korea antara 1950 – 1953. Bukan hanya unggul saat dog fight dengan F-86 tetapi juga mumpuni saat diberi tugas mencegat bomber-bomber Amerika Serikat B-29.

Kehebatannya, membuat MiG-15 merupakan salah satu pesawat jet yang paling banyak diproduksi. Diperkirakan 18 ribu pesawat sudah diproduksi untuk Rusia maupun negara peminat lainnya.

Tewasnya Gagarin pun bukan karena kecacatan pesawat yang dikemudikannya, melainkan karena human error. Kondisi stall MiG-15 yang dikemudikannya terjadi setelah dia bermanuver terlalu tajam menghindari balon cuaca.

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini