Merayakan Bulan Peduli Kanker Payudara, Yuk Kenali Lebih Jauh Penyakit Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Oktober diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara di seluruh dunia. Kanker payudara, salah satu bentuk kanker yang paling umum, ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, yang menghasilkan pembentukan benjolan di dalam payudara.

Sel-sel ini berasal dari saluran susu (duktus), kelenjar susu (lobulus), atau jaringan ikat di dalamnya. Sel-sel tersebut memiliki perilaku yang berbeda. Sebanyak 70 persen kasus kanker payudara ditemukan berawal dari pembentukan sel yang abnormal di duktus, 15 persen kasus lainnya berawal dari lobulus, dan sisanya dimulai dari jaringan ikat, namun, hal ini jarang terjadi.

Kanker jenis ini adalah salah satu jenis kanker yang dapat diobati. Tapi hal ini bisa menjadi penyakit yang mengancam jiwa, jika tidak dideteksi sejak dini, karena dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Bagaimana presentase penyakit kanker payudara?

Pada 2018, World Health Organization (WHO) merilis sebuah data berdasarkan Global Cancer Observatory 2018. Dari data ini menunjukan bahwa kanker payudara menempati posisi tertinggi setara dengan kanker paru-paru, untuk penambahan jumlah kasus terbanyak. Sekitar 2,1 juta orang di dunia di diagnosis mengidap penyakit ini.

Dari data tersebut juga menunjukkan bahwa kanker payudara di Indonesia telah terdeteksi sebanyak 16,7 persen atau 57.256 kasus baru, dan kasus ini merupakan yang terbanyak di Indonesia. Angka kematian akibat dari kanker ini menempati posisi kedua, dengan jumlah kasus sebanyak 22.692 atau 11 persen dari seluruh total kematian akibat kanker.

Selain itu, Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyebut, diperkirakan 10 dari 100.000 perempuan Indonesia mengidap menyakit ini. Sekitar 70 persen pengidap berkunjung ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut.

Kanker ini umumnya terjadi pada perempuan, namun tidak memungkiri bahwa kanker ini juga dapat terjadi pada pria.

Apa gejala penyakit kanker payudara?

Tanda dan gejala kanker payudara antara lain:

  • Benjolan atau penebalan payudara yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya.
  • Perubahan ukuran, bentuk atau penampilan payudara.
  • Perubahan pada kulit di atas payudara, berbentuk seperti lesung pipit.
  • Puting (areola) yang baru terbalik.
  • Pengerasan atau pengelupasan pada area berpigmen kulit di sekitar puting (areola) atau kulit payudara.
  • Kemerahan atau pitting pada kulit di atas payudara, terlihat seperti kulit jeruk.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara?

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup dapat menurunkan risiko kanker payudara, bahkan pada perempuan yang memiliki risiko lebih tinggi. Berikut cara mengurangi risiko terkena kanker payudara:

  • Batasi minum alkohol. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar risiko akan terkena kanker payudara. Rekomendasi umum – berdasarkan penelitian tentang efek alkohol pada risiko kanker payudara – adalah membatasi diri dengan tidak meminum lebih dari satu gelas sehari, karena bahkan jumlah kecil pun dapat meningkatkan risiko.
  • Pertahankan berat badan ideal. Jika berat badan ideal, berusahalah untuk mempertahankan berat itu. Jika diperlukan menurunkan berat badan, tanyakan kepada dokter mengenai strategi sehat untuk mencapai hal ini.
  • Aktif secara fisik. Aktivitas fisik dapat membantu mempertahankan berat badan yang ideal, yang dapat membantu mencegah kanker payudara. Kebanyakan orang dewasa yang sehat harus melakukan setidaknya 150 menit seminggu aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas aerobik yang kuat setiap minggu, ditambah latihan kekuatan setidaknya dua kali sepekan.
  • Menyusui. Menyusui memainkan peran dalam pencegahan kanker payudara. Semakin lama menyusui, semakin besar efek perlindungannya.
  • Batasi terapi hormon pascamenopause. Terapi kombinasi hormon dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat terapi hormon. Kanker payudara dapat di cegah dengan mengelola gejala di terapi dan obat-obatan nonhormonal.
  • Konsumsi makanan yang sehat. Hal dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, serta diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Memakan makanan yang berfokus pada makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat mengurangi resiko terkena penyakit kanker payudara.

Pengobatan apa saja yang dapat dilakukan pada penyakit kanker payudara?

  1. Operasi

Beberapa jenis operasi dapat dilakukan untuk mengobati penyakit kanker payudara. Operasi tersebut diantaranya:

  • Bedah konservatif, operasi ini dilakukan dengan mengangkat sel kanker beserta kelenjar getah bening yang terlibat.
  • Operasi pemasangan implan atau silikon.
  • Operasi mastektomi total, operasi yang dilakukan dengan mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker.
  • Nipple-sparing mastectomy, sebuah operasi pengangkatan jaringan payudara, tetapi menyisakan puting dan kulit di sekitarnya (areola).
  • Modified radical mastectomy, adalah pengangkatan seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di bawah ketiak, sepanjang otot pada dada, dan terkadang sebagian otot dinding dada.
  • Oncoplastic surgery (rekonstruksi payudara untuk kanker), suatu prosedur pembedahan yang dilakukan dengan cara mengambil lemak inti dan kulit dari bagian tubuh lainnya untuk ditempatkan di dalam payudara, guna menggantikan sebagaian jaringan yang diangkat karena operasi kanker.
  1. Terapi Radiasi

Kanker payudara dapat diobati melalui terapi radiasi, yaitu terapi dengan menggunakan sinar X bertenaga tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker.

  1. Kemoterapi

Pengobatan selanjutnya yang dapat dilakukan pada pasien kanker payudara adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan terapi yang menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dilakukan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat. Terapi ini juga dapat digunakan setelah pembedahan untuk mencegah pertumbuhan tumor kembali.

Terdapat beberapa jenis obat yang diberikan pada terapi ini. Pemberian obat ini disesuaikan dengan usia, kondisi, serta perkembangan sel kanker pasien.

  1. Terapi Hormon

Terapi hormon merupakan terapi kanker payudara yang dilakukan untuk menghambat kerja hormon dan mencegah perkembangan sel kanker. Perlu diketahui bahwa terapi ini hanya efektif pada kanker payudara yang sensitif terhadap hormon.

  1. Terapi Target

Terapi target adalah jenis terapi selanjutnya yang dapat dilakukan untuk pengobatan kanker payudara. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain:

  • Antibodi monoklonal.
  • Penghambat tirosin kinase.
  • Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).

Pengobatan yang dilakukan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Untuk pemilihan terapi yang tepat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Komunitas Kanker Payudara

Salah satu komunitas kanker payudara yang paling terkenal adalah Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). YKPI dibentuk pada 2003 berdasarkan gagasan Linda Agum Gumelar. Berawal dari pengalaman hidupnya sebagai survivor kanker payudara, Linda tergerak untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat yang berhubungan dengan masalah kanker payudara.

Tak hanya sendiri, hal itu juga dirasakan oleh survivor lainnya yaitu, Andy Endriartono Sutarto dan Rima Melati. Keinginan mereka ternyata selaras dengan keprihatinan yang dirasakan oleh almarhum dr. Sutjipto, Sp.B(K)Onk serta kepedulian dan empati yang tinggi dari Tati A.M. Hendropriyono.

Berdasarkan hal tersebut, mereka kemudian mendeklarasikan pendirian Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) pada 19 Agustus 2003. Pada November 2014, bertepatan dengan 12 tahun YKPJ berkiprah dengan sejumlah perogram unggulannya, yayasan nirlaba ini memutuskan untuk memperluas cakupan dan wilayah sosialisasi deteksi dini kanker payudara di seluruh Indonesia. Kemudian pada Januari 2015, YKPJ berganti nama menjadi Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

Tahun 2016, tepatnya pada bulan November, YKPI resmi diterima sebagai anggota dari Union of International Cancer Control (UICC), yaitu sebuah organisasi kanker global yang berpusat di Jenewa, Switzerland.

Sampai saat ini YKPI masih terus melanjutkan program-program kerjanya untuk mewujudkan visi mereka menuju Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut. Pusat organisasi ini berlokasi di Wijaya Grand Center Blok H No.9 Jl. Wijaya II, Kebajoran, Jakarta Selatan.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini