Meninggal 8 Januari 2011, Guru Musik Itu Bernama Elfa Secioria

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hampir semua penyanyi jazz asal Bandung sepakat dan menunjuk Elfa Secioria Hasbullah sebagai guru mereka. Tercatat nama-nama Trie Utami, Ruth Sahanaya, Yana Julio, Rita Effendy, Lita Zein termasuk penyanyi dari Jakarta Sherina Munaf dan Rio Febrian belajar membentuk karakter vokal bersama Elfa.

Pria kelahiran, Garut, Jawa Barat, 20 Februari 1959 ini selain musisi, komposer musik, juga terkenal karena sekolah musiknya, Elfas Music Studio menyebar dari Bandung hingga Jakarta. Elfas banyak mendidik ribuan siswa dari sekolah ini dan kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.

Tak hanya berhasil mendirikan sekolah, Elfa Secioria juga terkenal sebagai rajanya festival. Bersama Elfas Singers dan Elfas Big Band, mereka malang melintang mengikuti festival di seluruh dunia. Berbagai penghargaan berhasil diraih Elfa termasuk pada tahun 1982 meraih piala sebagai Pengaransemen Terbaik pada ASEAN Song Festival di Bangkok.

Pada 1984, di acara yang sama di Manila, Elfa Secioria kembali meraih penghargaan untuk The Best Arranger and the Best Song. Lewat lagu yang ia tampilkan berjudul ‘Detik tak Bertepi’, dengan penyanyi Christine Panjaitan. Tak hanya itu, pada Festival Lagu Pop 1986, dua lagu Elfa memborong dua dari tiga penghargaan, yaitu untuk lagu ”Seandainya Kita Selalu Satu” dan ”Ayun Langkahmu”.

Lantaran itu, ada yang menyebut lagu-lagu Elfa Secioria sebagai ”lagu festival”. Sebutan itu berdasarkan kualitas lagu Elfa yang tidak pasaran.

Elfa Secoria memang sejak awal matang di pentas musik. Selain oleh ayahnya, Hasbullah, yang mendidiknya, Elfa belajar musik dari pemusik senior, seperti FA Wasono dan Iskandar.

Elfa Secioria memang punya dasar musik jazz yang kuat. Tahun 1967, saat ia berusia delapan tahun, Elfa membentuk trio jazz Ivade dan tampil di Istora Senayan, Jakarta. Sewaktu kelas lima SD, Elfa telah menjadi pemain profesional dengan bermain vibrafon di Hotel Savoy Homan Bandung.

Nama Elfa Secioria sebagai musisi dan komposer semakin terkenal saat tahun 1980-an, menjadi pengarap musik Orkes Chandrakirana dan Orkes Telerama di TVRI.

Di acara ini, bersama Elfa’s Big Band dan Elfa’s Singers, Elfa menyuguhkan nomor-nomor jazz yang enak dinikmati, bahkan oleh mereka yang belum mengenal jazz.

Jejak jazz itu memberi kontribusi pada musik pop Indonesia. Terutama lewat artis-artis yang bekerja sama dengan Elfa, seperti Harvey Malaihollo sampai Andien. Dan tentu saja Elfa’s Singers, kelompok vokal bentukan Elfa pada 8 Agustus 1978.

Elfa Secioria meninggal pada 8 Januari 2011 di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta. Elfa meninggalkan istri, Vera Sylviana Yachya (menikah 1991). Serta tiga anak: Hariza Ivan Camille, Raisa Iva Cavel, dan Cesyl Athaya Fawziya.

Reporter: Teuku Khanif Miftaputra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini