Mengenal Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, Dua Pendaki Pertama yang Taklukan Mount Everest

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kalian yang sukan mendaki pastinya sudah tak asing lagi dengan Mount Everest atau Gunung Everest. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia di mana rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet.

Tahukan Kamu siapa pendaki pertama yang berhasil menaklukan Gunung Everest pertama kali?

Ada dua orang pendaki mencatatkan namanya sebagai manusia pertama yang berhasil menaklukan Mount Everest, yang memiliki ketinggian 29.000 kaki, atau 8.848 meter. Mereka adalah Edmund Hillary dan Tenzing Norgay.

Pada 29 Mei 1953, pasangan pendaki dari dua bangsa yang berbeda itu telah membuktikan kepada dunia bahwa mereka dapat menghadapi rintangan alam. Terlebih jika dilakukan dengan tepat karena dua-duanya juga bukan ‘anak baru’ yang menaklukan gunung.

Edmund Hillary dilahirkan di Auckland, Selandia Baru, pada 20 Juli 1919. Pengalaman pendakiannya yang pertama terjadi ketika ia mendaki Gunung Alp di Selandia Baru.

Selain itu diketahui bahwa Hillary sempat mengikuti beberapa ekspedisi ke Himalaya antara tahun 1951-1952 namun tidak mencapai puncaknya.

Kekuatan bertahan hidupnya ini juga berasal dari pengalamannya menjadi seorang pendaki sekaligus mantan anggota Angkatan Udara Selandia Baru selama Perang Dunia II.

BACA JUGA: Berniat Mendaki Gunung Everest? Jangan Lupa Icip-icip Kuliner Khasnya

Sementara, Tenzing Norgay dilahirkan di Solo Khumbu, Nepal, pada Mei 1914. Ia adalah pendaki gunung profesional dari komunitas Sherpa di kaki bukit Everest.

Antara tahun 1935-1952, Tenzing diketahui ikut dalam berbagai ekspedisi pendakian yang dilakukan oleh tim-tim dari Inggris, Prancis, dan Swiss. Ia pernah mendaki Himalaya hingga ketinggian 8.600 meter, sehingga ia sangat bertekad untuk mencapai puncak tertinggi Himalaya.

Menurut perhitungan-perhitungan rasional, apa yang dilakukan oleh Hillary dan Tenzing bukanlah sesuatu yang besar. Pesawat terbang telah lama terbang melintasi puncak Himalaya dan beberapa dekade sebelumnya ratusan orang dari berbagai negara telah melakukan pendakian ke Mount Everest.

Perlu diketahui bahwa pendakian Hillary dan Tenzing dilakukan dengan menyusuri jalur pegunungan yang sangat berbahaya. Banyak pendaki yang telah melakukan ekspedisi ke Mount Everest tidak benar-benar mencapai puncak tertinggi.

Hillary dan Tenzing berangkat menuju Himalaya dalam British Everest Expedition tahun 1953, yang dipimpin oleh Kolonel John Hunt. Hillary dan Tenzing dianggap sebagai pahlawan oleh negaranya masing-masing.

Setelah ekspedisi itu, Hillary dan Tenzing mendapatkan penghormatan dari seluruh dunia. Hillary dan Tenzing masih terus melakukan ekspedisi setelah prestasinya itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini