Mengenal Asal-Muasal Suku Inca dan Kehebatannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, CUZCO – Menjadi kerajaan terbesar dalam sejarah Amerika Selatan, sebenaarnya darimanakah suku Inca berasal?

Suku Inca merupakan sebuah kelompok klen yang asal mulanya mendiami daerah Peru. Menurut legenda, asal-usul suku bangsa Inca berawal dari sekelompok anak dewa matahari, yang berasal dari sebuah gua di sebelah tenggara kota Cuzco.

Muncul di abad ke-12 di wilayah Pegunungan Andes. Suku Inca adalah kelompok bangsa Indian dari Amerika Selatan. Menurut kisahnya, asal-usul suku Inca berawal dari kisah delapan bersaudara yang terdiri dari empat orang laki-laki dan empat orang perempuan yang keluar dari gua.

Mereka adalah Ayar Manco, Ayar Cachi, Ayar Awqa, Ayar Uchu, Mama Ocllo, Mama Raua, Mama Huaco dan Mama Qura, yang tak lain adalah nenek moyang dari suku Inca. Diyakini, mereka masih memiliki garis keturunan dengan Dewa Inti (Dewa Matahari).

Sepeninggal tiga saudaranya, Ayar Mancolah yang bertanggung jawab menjaga dan memimpin keempat saudarinya melewati hutan.

Di kisaran tahun 1200 Masehi, mereka menetap di lembah subur di dekat Cusco, Peru, dan membangun pemukiman Inca pertama. Di masa inilah Ayar Manco dikenal sebagai Manco Capac, dan menjadi Kaisar Suku Inca yang pertama.

Kemudian, kota Cuzco dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Inca. Seiring berjalannya waktu, di abad ke-15 Kekaisaran Inca berhasil mencapai puncak kejayaannya berkat perluasan wilayah, saat itu Kaisar Inca kedelapan, Viracocha Inca, naik takhta.

Viracocha Inca
Viracocha Inca

Viracocha dan penerus-penerusnya berhasil membawa Kekaisaran Inca menjadi kekaisaran yang paling berpengaruh kala itu. Namun sayang, di abad ke-16, penakluk asal Spanyol datang untuk meruntuhkan Kekaisaran Inca. Akhirnya, seluruh wilayah Inca jatuh ke tangan penakluk Spanyol, dan Kekaisaran Inca runtuh.

Kehebatan Suku Inca

“Jangan menilai buku dari sampul” adalah ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan suku Inca. Banyak sekali peninggalan dari suku ini dengan teknologi canggih yang melampaui zamannya.

Yang paling terkenal adalah laboratorium pertanian canggih (Moray). Moray adalah terasering buatan yang bentuknya melingkar, persis seperti amfiteater Yunani kuno. Menurut keyakinan arkeolog, Moray justru untuk uji coba pertanian.

Setiap teras di Moray dibuat dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Selain itu, setiap tingkat terasering memiliki suhu yang berbeda, hal inilah yang menciptakan sub-iklim yang berlainan layaknya teknologi rumah kaca.

Tak hanya itu, Moray juga memiliki sistem irigasi dan drainase yang baik untuk mencegah terjadinya banjir saat curah hujan sedang tinggi. Moray inilah yang menjadi cikal bakal teknik pertanian bertingkat (andenes), sebuah teknik pertanian yang memanfaatkan lahan curam seperti lereng bukit dan gunung untuk ditanami.

Kehebatan kedua suku Inca, dapat terlihat dari kehebatan kontruksi jalan. Pasalnya, sejak abad ke-14 pun mereka sudah dapat membuat sistem jalan yang sangat kompleks.

Jalanan besar yang menghubungkan banyak titik itu membentang sepanjang 40 ribu kilometer. Pembuatan jalan ini juga menggunakan teknik khusus sehingga bisa tahan lama hingga 400 tahunan.

Kemudian, kehebatan ketiga, adalah ahli pengobatan. Untuk urusan ini, suku Inca pernah membuktikan kehebatannya dalam teknik pengobatan melubangi kepala. Metode ini berguna ketika seseorang menderita sakit yang amat berat di bagian kepala atau cidera parah.

Mengenai tindakannya, para dokter itu melakukan pemotongan tulang tengkorak untuk mengobati rasa sakit itu. Terdengar sangat ekstrem memang, namun 90 persen teknik ini berhasil membuat pasiennya kembali sehat. Padahal di masa itu belum ada peralatan canggih yang menunjang tindakan operasi.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini