Menelusuri Jejak Freemason di Skotlandia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Freemason merupakan sebuah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Saat ini, Freemason ada dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang.

Freemason berasal dari Skotlandia. Sebuah bangunan dengan tulisan ‘The Lodge of Edinburgh (Mary’s Chapel) No. 1’ di atas pintu merupakan bukti kuat berawalnya Freemason di negara bagian tersebut. Bangunan yang didirikan tahun 1599 itu merupakan rumah perkumpulan Freemason tertua di dunia yang masih bertahan.

Pemerhati sejarah modern Freemason merujuk 1717 sebagai kemungkinan besar tahun berdirinya organisasi yang belakangan dikenal sebagai Grand Lodge of England. Hal ini menimbulkan perdebatan.

Sejak Abad Pertengahan, seperti dijelaskan BBC dalam salah satu artikelnya, berbagai asosiasi pengrajin batu atau lodge didirikan baik di Inggris maupun Skotlandia. Namun, bukti pertama keberadaan asosiasi pengrajin batu muncul di Skotlandia. Hingga akhir 1500-an, terdapat kurang lebih 13 asosiasi lodge di seluruh Skotlandia.

Memasuki awal abad ke-16, asosiasi-asosiasi itu membangun struktur institusi di mana menjadi tonggak peristiwa yang dianggap sebagai lahirnya organisasi Freemason.

Pertemuan paling awal asosiasi pengrajin batu terjadi di Lodge Aitchison’s Haven di Lothian Timur, Skotlandia, pada Januari 1599. Enam bulan kemudian, rumah perkumpulan Mary’s Chapel di Edinburgh mulai mencatat jalannya setiap pertemuan. Sejauh pengamatan berlangsung, belum ada catatan pertemuan asosiasi serupa di Inggris.

Sebuah bangunan yang didirikan tahun 1736, Grand Lodge of Scotland, yang dekat dengan Mary’s Chapel telah menerima catatan rapat dari setiap rumah perkumpulan Freemason di Skotlandia. Catatan itu juga berisi keanggotaan yang jumlahnya di atas empat juta nama.

Beberapa pihak menilai Freemason adalah organisasi rahasia yang terkait dengan Illuminati. Lainnya meyakini Freemason sebagai jaringan global yang punya jangkauan ke dalam segala hal, mulai dari wujud uang kertas dolar Amerika Serikat hingga Revolusi Perancis.

Robert Cooper, kurator Grand Lodge of Scotland, mengatakan, “Jika kami adalah perkumpulan rahasia, bagaimana Anda tahu soal kami? Ini adalah bangunan umum, kami punya laman internet, laman Facebook, akun Twitter. Kami bahkan mengiklankannya di surat kabar. Namun, kami masih dianggap sebagai ‘perkumpulan rahasia’ yang mengelola dunia. Perkumpulan rahasia yang sebenarnya adalah Triad, mafia Cina. Mereka adalah perkumpulan rahasia sejati. Mereka tidak punya perpustakaan umum. Mereka tidak punya museum yang bisa Anda jelajahi.”

Berbagai teori mengenai awal pembentukan Freemason bermunculan. Salah satu teori yang terkenal bermula ketika Ksatria Templar dikalahkan Raja Philip dari Prancis pada 1307. Sebagian pengikut Ksatria Templar kabur ke Argyll di Skotlandia barat dan membuat organisasi Freemason.

Teori lainnya mengklaim bahwa organisasi itu berasal dari King Solomon alias Raja Sulaiman, pemilik kuil berisi pengetahuan yang dialihkan secara turun-temurun. Teori itu mengisahkan awal pembentukan Freemason berasal dari asosiasi-asosiasi pedagang pada Abad Pertengahan.

Semua organisasi didasari oleh perdagangan. Bagi setiap orang dengan keahlian tertentu, berafiliasi pada suatu organisasi tak hanya berguna untuk menjalin kontak, tapi juga bertukar informasi soal trik dagang.

Terdapat perbedaan signifikan antara setiap orang dengan keahlian tertentu. Mereka yang keahlian nya sebagai nelayan atau ahli kebun, misalnya, akan bertahan di tempat yang sama dan bekerja dengan komunitas itu-itu saja.

Namun, berbeda halnya dengan pengrajin batu. Mereka mungkin akan bekerja di proyek yang besar seperti pembangunan gereja dan bangunan megah lainnya selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Berada dalam situasi semacam itu, membentuk organisasi adalah sebuah jalan untuk mengumpulkan orang-orang yang bisa dipercaya dan memiliki keahlian yang sama.

Cara untuk membuktikan diri sebagai anggota organisasi dengan menciptakan kode khusus yang hanya bisa diketahui sesama anggota, seperti jabat tangan menggunakan cara tertentu.

Seorang pria bernama William Schaw yang bekerja sebagai mandor untuk Raja James VI dari Skotlandia bertugas mengawasi proyek pembangunan dan pemeliharaan kastil, istana, dan berbagai properti lainnya di Skotlandia.

Schaw lalu memutuskan untuk membangun suatu organisasi dan mengirimkan surat perjanjian ke setiap rumah perkumpulan para pengrajin batu. Seorang notaris diperkerjakan di setiap rumah untuk mencatat agenda pertemuan.

Pengaruh perkumpulan pengrajin batu di Skotlandia itu perlahan dibayangi pengaruh perkumpulan serupa di Inggris yang bernama England’s Grand Lodge. Satu abad kemudian, awal mula Freemason di Skotlandia terlupakan.

Dalam buku The Origins of Freemasonry tertulis, fakta bahwa Inggris bisa mengklaim sebagai tempat pertama organisasi Freemason didirikan melalui Grand Lodge membuat banyak sejarawan menilai Freemason dibentuk di Inggris yang kemudian ditiru oleh Irlandia pada 1725 dan Skotlandia pada 1736. Karena hal ini, banyak orang salah kaprah.

Sejarah Freemason di Skotlandia yang sebenarnya tersembunyi di Grand Lodge of Scotland dan museum yang terbuka untuk umum, di dalam arsip organisasi, di rumah-rumah perkumpulan di sudut Edinburgh dan kota-kota lainnya. Kendati tidak dapat diakses oleh orang yang bukan anggota, namun keberadaannya bisa ditemukan dengan mudah.

Reporter: Safira Ginanisa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini