MATA INDONESIA, JAKARTA – Bisa dipastikan Suhaimi bin Abdul Rahman tidak pernah melupakan album keempat Search yang diberi nama “Fenomena.” Sebab dengan album itulah mimpinya mempengaruhi Indonesia melalui musik tercapai dan melambungkannya dengan nama panggung Amy Search yang dikenang hingga sekarang.
Namun perjalanan album itu hingga menguasai Indonesia tidak terjadi dengan mudah, bahkan cenderung melalui jalan berliku.
Bagaimana tidak? Saat album itu direkam di Jakarta pada 1987, gitaris mereka Hillary Ang keluar yang memaksa Amy, Yazit (drum), Nasir (bass) dan Din (gitar) pulang ke Kuala Lumpur. Akhirnya posisi Hillary digantikan Kid dari band Gersang.
Namun bukan karena kehilangan Hillary yang membuat mereka kembali ke Kuala Lumpur, namun Studio Gins tempat merekam album itu, menipu mereka.
Hasil rekaman itu tidak sesuai dengan keinginan Search. Menurut Amy, sepanjang sesi rakaman di Jakarta mereka gagal menghasilkan ‘killer song’ atau lagu jagoan seperti yang diharapkan.
Setelah album itu berhasil direkam di Go Search Sdn Bhd dan siap diedarkan PMC ternyata tidak bisa dipasarkan, sebab pengadilan Malaysia memproses gugatan dari Polygram yang mengaku Search telah melanggar kontrak rekaman karena menyertakan PMC.
Namun, seperti dilansir My Metro, setelah setahun terpendam album itu akhirnya bisa dipasarkan ketika Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur manyatakan gugatan Polygram tidak bisa diproses pada 19 Januari 1989.
Setelah itu “Fenomena” pun memberi cuan kepada band itu juga Amy Search, sebulan kemudian. Di Malaysia terjual 250 ribu copy kaset dan di Indonesia tak tanggung-tanggung, 2 juta copy.
Mimpi Amy mempengaruhi Indonesia menjadi kenyataan. Saat itu orang Indonesia yang dibuai genre musik jazz, dangdut dan pop, tiba-tiba saja tergila-gila dengan lagu “Isabela” di album Fenomena hingga berbilang bulan.
Padahal, seperti diungkapkan melalui akun YouTube KapanLagiDotCom, Search sempat dirayu untuk membuat album berbahasa Inggris dan menjualnya ke Amerika Serikat maupun Eropa.
Tetapi, Amy menegaskan Search bersikukuh dengan kekuatan pasar musik Indonesia yang akan menerima “Fenomena” dengan baik karena memiliki kesamaan bahasa dan budaya.
Begitulah kebanggaan Amy mempengaruhi musik Indonesia yang selalu dia ceritakan setiap kesempatan.