Kematian Jimi Hendrix karena Dibunuh Manajernya

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Teka teki kematian Jimi Hendrix, legenda gitar masih menyimpan misteri.

Jimi Hendrix meninggal pada 18 September 1970. Kematiannya mengejutkan banyak orang sekaligus mengundang tanda tanya besar akan penyebab akhir hidupnya itu.

Jimi Hendrix ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di kediaman kekasihnya, Monika Dannemann, di London, Inggris. Dannemann mengaku bersama dengan Hendrix sejak sehari sebelumnya. Mereka minum dan mengobrol hingga pagi, sebelum pergi tidur. Namun pada tengah hari saat dia terbangun, dia menemukan Hendrix sudah tak sadarkan diri.

Monika Dannemann, kekasih Jimi Hendrix
Monika Dannemann, kekasih Jimi Hendrix

Ambulans pun datang dan membawa Hendrix ke rumah sakit. Dokter kemudian mengumumkan bahwa Hendrix sudah meninggal. Hasil pemeriksaan pasca-kematian menemukan bukti jika Hendrix meninggal dunia karena tersedak dan sulit bernapas setelah mengonsumsi obat tidur dalam dosis tinggi.

Pihak berwenang dan manajemen membawa jenazah Hendrix ke Seattle, Washington. Jimi di makamkan di Pemakaman Greenwood berdekatan dengan makam ibunya. Hadir dalam upacara pemakaman Jimi Hendrix  keluarga, kerabat dan rekan-rekan musisi, termasuk anggota dari grup band Experience.

Setelah sekian lama kematian Jimi, James ‘Tappy’ Wright, orang yang biasa menyiapkan peralatan musik Jimi, mengungkap kebenaran kasus tersebut. Tappy menyebut manajernya Michael Jeffery membunuh Jimi Hendrix.

Michael Jeffery, manajer Jimi Hendrix
Michael Jeffery, manajer Jimi Hendrix

Dalam buku terbarunya yang berjudul “Rock Roadie”, Tappy menyatakan alasan Michael membunuh Jimi yang saat itu masih berusia 27 tahun dikarenakan Michael akan dipecat oleh Jimi. Michael yang menikah dengan aktris Gillian French ini mengakui kejadian tersebut pada Tappy di tahun 1971, dua tahun sebelum ia meninggal karena kecelakaan pesawat terbang.

Tappy menambahkan bahwa ia masih bisa mengingat perkataan Michael padanya mengenai kejadian tersebut. Pada malam itu, Michael berada di London bersama Jimi dan beberapa orang teman lamanya. Kemudian Michael bersama Jimi pergi ke kamar hotel Monika, kekasih Jimi, dan pada saat itulah Michael memasukkan segenggam pil ke dalam mulut Jimi lalu meminumkan anggur merah ke tenggorokannya.

Michael berkata bahwa ia harus melakukannya karena Jimi berniat memecatnya dan baginya Jimi lebih berharga dalam keadaan mati daripada hidup. Setelah kematian Jimi, Michael sebagai manajernya mendapatkan uang asuransi sebesar USD 1,8 juta.

Reporter : Nabila Kuntum Khaira Umma

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini