Kastil Ridderzaal Tempat Pelaksanaan Konferensi Meja Bundar

Baca Juga

MATA INDONESIA, AMSTERDARM – Kota Den Haag di Belanda menyimpan banyak kenangan tentang Indonesia saat masih dijajah negara orange ini. Di kota ini terdapat kastil Ridderzaal, sebuah kastil gothic yang menjadi lokasi diadakannya konferensi meja bundar. Konferensi ini menjadi ajang pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Kastil Ridderzaal terletak di tengah Binnenhof, yang merupakan komplek gedung dan kastil kuno bersejarah sebagai pusat pemerintahan Belanda. Meski Amsterdam ibu kota Belanda, tapi kegiatan pemerintahan berada di Den Haag.

Ridderzaal berbentuk seperti istana karena memang awalnya sebagai kastil tempat tinggal pangeran Belanda. Pada abad ke-13, seorang pangeran Belanda bernama Floris IV membeli sebidang tanah di pinggir danau. Cucunya yang bergelar Floris V kemudian membangun kastil di atas tanah itu.

Pemerintah Belanda kemudian membangun lahan di sekitar Ridderzaal pada awal abad ke-17. Ridderzaal atau Knight’s hall pun berubah fungsi menjadi kantor pemerintahan. Kini Ridderzaal menjadi tempat upacara kenegaraan, seperti pidato tahunan dari ratu Belanda.

Di Kastil Ridderzaal jugalah konferensi meja bundar (KMB) terselenggara pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. Tokoh-tokoh dari Indonesia seperti Mohammad Hatta dan Sultan Hamid II berunding dengan Belanda demi mengakhiri agresi militer dan memperoleh kedaulatan negara yang sepenuhnya. Belanda akhirnya mengakui Indonesia dengan catatan harus menanggung utang pemerintah Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden.

Yang menarik dari konferensi ini soal meja yang pada saat melaksanakan konferensi yaitu meja berbentuk bundar. Alasan penggunaan meja bundar karena pada masing-masing peserta dapat melihat satu sama lain.

Reporter: Annisaa Rahmah

 

 

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini