Karya Terakhir Kenzo Takada, Buat Baju Khusus Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebelum meninggal akibat terinfeksi virus Covid-19, Kenzo Takada telah menyiapkan desain terbaru untuk rumah modenya, Kenzo. Namun, bukan Kenzo namanya jika tak membuat sesuatu yang unik untuk musim ini.

Takada berhasil menciptakan baju dengan desain yang dibuat khusus di masa pandemi seperti ini. Koleksi yang ia beri nama ‘Bee a Tiger’ ini juga sempat diperagakan di pagelaran busana internasional, Paris Fashion Week.

Lewat video yang diunggah oleh Instagram rumah mode Kenzo, menjelaskan bahwa ide dari desain tersebut terinspirasi dari era pandemi yang sedang dialami seluruh masyarakat di dunia.

View this post on Instagram

BEE A TIGER Paris, September 2020 “I have never started a collection with so many questions in front of me and so many mixed feelings about the present and the future. Surely no one can expect linear answers to the current situation. The world is lost and everyone must try to find some sort of sense (and possible order) in it. How can one define and pretend to give answers to a reality that no one understands or fully comprehends? How can one draw conclusions from a situation that is far from ending and in which the consequences are impossible to grasp? The world is ill, the world is bleeding, but it is still alive. And, as long as there is life there is hope. An optimistic answer must come with a certain degree of pragmatism. So, where do we go from here? How do we move on? How can we help people? make them dream? give them hope and at the same time facilitate their lives. The references, ideas and concepts of this collection are as eclectic, varied and contrasted as the states of mind, that I went through since the beginning of the pandemic. Dichotomies have never been so visibly contrasted and harsh. The world is crying, so are the flowers in all the prints we have developed for the collection. Archival Kenzo poppies and hortensias were given a digital crying effect. From flowers the primal feeling of protection and cocooning came an ode to the bees, the regulators of the planet. Now, more than ever we are overwhelmed by a sense of urgency to take care and protect our world. Bees and the beekeepers with their mesmerizing clothings and hats that echo so strongly the fragility and distance imposed and needed today…” (continued) #KENZOSS21 #beeatiger #KENZOFOB #PFW

A post shared by KENZO (@kenzo) on

“Refrensi, ide dan konsep dari koleksi ini seperti listrik, bervariasi, dan kontras seperti keadaan pikiran, yang saya alami sejak awal pandemi,” tulis keterangan Kenzo pada sebuah video yang mengenalkan koleksi terbarunya.

Koleksi tersebut nampak unik, yakni sebuah stelan baju dengan topi yang memiliki tirai menjuntai sampai bawah. Takada mendesain baju tersebut menyadari kondisi pandemi saat ini yang mana semua orang membutuhkan alat untuk melindungi area wajah agar terhindar dari paparan Covid-19.

Koleksi terbaru rumah mode Kenzo yang terinspirasi dari masa pandemi (instagram/kenzo)
Koleksi terbaru rumah mode Kenzo yang terinspirasi dari masa pandemi (instagram/kenzo)
Koleksi terbaru rumah mode Kenzo yang terinspirasi dari masa pandemi (instagram/kenzo)

Kenzo Takada meninggal pada Minggu 4 Oktober 2020 akibat terinfeksi Covid-19 dan juga komplikasi yang ia derita. Kabar tersebut juga diumumkan dari akun Instagram rumah mode, @Kenzo.

Takada menghembuskan nafas terakhirnya di The American Hospital, di Neuilly sur Seine, Prancis pada usia 81 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini