Kakek 72 Tahun Ini Punya 19 Istri dan Masih Mau Nikah Lagi, Bikin Para Jomblo Ketawa Getir!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Publik baru-baru ini dihebohkan dengan cerita tentang kakek 72 tahun yang mempunyai 19 istri. Dialah Kakek Che Soh Che Ahmad.

Meski sudah tua, kakek satu ini tampaknya jago memikat hati wanita. Buktinya, belasan wanita bersedia menjadi istrinya.

Bahkan, wanita yang terakhir dinikahinya masih berumur 16 tahun lho. Namun rumah tangga keduanya kandas dan hanya mampu bertahan selama 2 minggu.

Dari 19 wanita yang dinikahinya, kini tinggal tiga yang berstatus istrinya. Sementara yang lain sudah bercerai. Meski demikian, hubungan silaturahmi Kakek Che Soh dengan seluruh istri dan mantan istrinya masih terjalin dengan baik.

Saat perayaan hari besar seperti Lebaran, semua istri dan mantan istrinya akan berkumpul di rumah Kakek Che Soh di Kampung Babong, Sering, Kedai Lalat, Malaysia.

“Dari 19 pernikahan, kebanyakan kami bercerai hidup, tetapi hubungan anak-anak cukup baik dan sering berkumpul, termasuk waktu yang berkesan untuk keluarga kami,” kata kakek yang akrab disapa Abe Soh itu, dikutip Selasa, 7 Mei 2019.

Abe Soh pun mengklaim bahwa dirinya memiliki sesuatu yang ‘spesial’ hingga bisa menarik hati para gadis.

“Walaupun tegas, tetapi saya seorang yang penyayang dan lucu. Semua 19 istri saya nikahi saat mereka berusia belasan tahun,” kata pria yang berprofesi sebagai guru silat itu.

Kini jumlah anak dan cucu Abe Soh dari 19 pernikahannya tersebut, yakni 46 anak dan 200 cucu.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini