Inilah Firaun yang Ditenggelamkan di Laut Merah

Baca Juga

MATA INDONESIA, KAIRO – Firaun yang ditenggelamkan di Laut Merah bukanlah Ramses II, melainkan putranya, Merneptah atau Minephtah.

Dikutip dari Reuters, seperti yang diketahui, Firaun merupakan gelar untuk tokoh masyarakat yang mendedikasikan hidupnya dalam pertumbuhan dan perkembangan Mesir Kuno. Namun, tak sedikit Firaun yang dikenal berperan penting bagi negara juga bersifat pendendam dan sangat keji.

Dalam Al Quran disebutkan bahwa Firaun adalah musuh besar Nabi Musa AS. Firaun ini menyerang dan membunuhi orang-orang Yahudi di Mesir yang membuat Nabi Musa membawa kaumnya untuk keluar dari Mesir.

Saat membawa kaumnya ini, Nabi Musa AS dikejar oleh Firaun hingga ke tepi Laut Merah. Atas izin Allah SWT, laut pun terbelah dan Nabi Musa dan kaumnya bisa melepaskan diri dari kejaran Firaun.

Firaun terus mengejar Nabi Musa. Namun sesampainya di Laut Merah, Allah SWT menutup laut tersebut hingga Firaun dan pasukannya tenggelam.

Nah, siapa sebenarnya Firaun di zaman Nabi Musa ini?

Pada masa Nabi Musa hidup terdapat Firaun yang yang berkuasa bernama Minephtah atau Merneptah yang memerintah pada 1232 SM-1224 SM. Mineptah merupakan putra dari Ramses II.

Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa Firaun yang ditenggelamkan itu adalah Ramses II. Ternyata, Firaun yang ditenggelamkan itu ialah sang anak, Minephtah. Minephtah dikenal dengan sifatnya pendendam, sangat keji, menentang Nabi Musa serta mengaku sebagai Tuhan.

Sedangkan sang ayah, Ramses II merupakan raja yang baik. Ia memerintahkan rakyatnya untuk selalu berbuat adil. Ramses II di masa pemerintahannya berkuasa selama 68 tahun pada 1304 SM-1237 SM.

Setelah ditenggelamkan Nabi Musa, jasad Firaun Minephtah ditemukan oleh warga Mesir di pinggir pantai Laut Merah. Kemudian, warga Mesir mengawetkan jasad tersebut menggunakan balsem dan sekarang jasad tersebut dapat dilihat di Museum Kairo, Mesir yang sebelumnya dipindahkan dari Perancis.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

6 KOMENTAR

  1. Raja ramses 2 dikenal baik? Lalu perintah pembunuhan seluruh anak bayi laki” yang lahir ditahun yang sama dengan nabi musa itu raja firaun yang mana?

    • menurut gw emang bukan Ramases II tapi antara bapaknya (Seti I) atau kakeknya (Ramses I). Krna ini awalan kerajaan mesir dinasti 19 yg mulai dipimpin lagi sama orang-orang mesir.
      Sedangkan Ramses II yg ngebangun Mesir di puncak kejayaannya sampai wafat tua dikenal sebagai Ramses Agung yg bijak, gak kyk bapak atau kakeknya.
      Setelah wafat diterusin sama Merneptah yg ngelawan Musa.

  2. Di masa Nabi Musa dan Harun, Kerajaan Mesir kuno dipimpin oleh Fir’aun. Ada dua Fir’aun yang hidup pada masa Nabi Musa yaitu Fir’aun Ramses II yang merupakan ayah angkat Nabi Musa dan membawa Musa hidup di istana. Setelah Nabi Musa hijrah ke negeri Midian dan menikah dengan Zipora, Ramses II mangkat dan digantikan oleh putranya yaitu Mernephtah. Raja Mernephtah inilah yg menantang Nabi Musa untuk adu sihir setelah Musa kembali ke Mesir. Dan Mernephtah inilah yang mengejar Nabi Musa dan bangsa Israel sampai ke laut dan akhirnya Fir’aun Mernephtah ini tewas tenggelam dan jasadnya abadi hingga sekarang.
    Wallahu ‘A’lam bisshowab

  3. Lalu firaun yg mana yg musuh Nabi Musa, kalau Ramses 2 baik padahal firaun yg membunuh anak laki2 pada masa Nabi Musa kecil, mana firaun yg baik dan yg musuh Nabi Musa? informasi ini nggak jelas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini