Inilah 7 Kebakaran Paling Dahsyat dalam Sejarah Australia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang melanda Australia sejak bulan Agustus 2019 masih terus terjadi hingga saat ini. Setidaknya tercatat sudah ada belasan juta hektar lahan dan ribuan rumah terbakar. Tak hanya itu, terhitung sebanyak lebih 30 orang meninggal dunia, dan sekitar satu miliar satwa mati terbakar. Lalu apakah karhutla ini termasuk yang terbesar dalam sejarah Australia?

Kemarau berkepanjangan yang disusul gelombang panas adalah pemicu dari kebakaran yang sering terjadi di Negeri Kanguru tersebut. Mengutip dari Interesting Engineering, berikut adalah tujuh kebakaran terdahsyat dan memakan paling banyak kerugian di Australia.

1. Kebakaran Hutan Tahun 1974-1975

Kebakaran ini nyaris menyerupai kiamat di benua Australia. Terdapat 117.000.000 hektar lahan terbakar atau setara luas Spanyol ditambah dengan luas Prancis.

Kebakaran hutan paling parah melanda sebagian besar wilayah Australia bagian tengah dan menyebabkan tiga orang meninggal, 100 orang luka-luka, 40 rumah hilang,  10.170 km pagar terbakar, dan sekitar 50.000 hewan ternak mati.

2. Kebakaran Dry River-Victoria River Tahun 1969-1970

Terjadi di wilayah Australia bagian utara, kebakaran ini menghanguskan 45.000.000 hektar lahan, menelan korban jiwa sebanyak 23 orang, dan membakar setidaknya 230 rumah dan 21 bangunan lainnya.

Saking buruknya, banyak orang yang harus berlindung di dalam mobil untuk bertahan hidup. Namun sebanyak 17 pengendara tidak dapat diselamatkan akibat terperangkap di jalan raya antara Geelong dan Melbourne.

3. Kebakaran Hutan di Wilayah Utara Tahun 2002

Terjadi pada akhir tahun 2002 hingga awal tahun 2003, kebakaran ini menghanguskan 38.000.000 hektar lahan atau setara dengan 29 persen wilayah Northern Territory.

Tercatat tujuh orang meninggal, 41 rumah rusak, dan sebagian besar warga terisolasi di wilayah Australia bagian utara. Api diperkirakan muncul akibat adanya sambaran petir disertai dengan kondisi musim kemarau saat itu.

4. Kebakaran Hutan ‘Kamis Hitam’

Disebut Kamis Hitam karena merupakan salah satu yang paling hebat dan terjadi pada hari Kamis, 6 Februari 1851. Terkonsentrasi di wilayah Victoria, kebakaran ini menghanguskan sekitar 5.000.000 hektar lahan, satu juta domba, dan ribuan sapi. Tak hanya itu, terdapat pula 12 orang korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

5. ‘Black Saturday’ Tahun 2009

Peristiwa kebakaran ini diklaim jumlah korban jiwa paling banyak dalam sejarah Australia. Terdapat 173 orang meninggal dunia, 414 lainnya terluka dan diperkirakan satu juta hewan liar dan hewan peliharaan mati.

Kebakaran yang terkonsentrasi di wilayah Victoria dan Australia Selatan ini menghanguskan sekitar 450.000 hektar lahan dan 2029 rumah. Kebakaran ini disebabkan oleh gelombang panas yang sangat parah, misalnya di Melbourne hingga mencapai lebih dari 40 derajat.

6. ‘Ash Wednesday’ Tahun 1983

Terjadi di wilayah Australia bagian selatan dan Victoria, kebakaran ini menyebabkan 400.000 hektar lahan terbakar, 75 orang meninggal dunia, dan 2.000 rumah hilang. Beberapa orang saksi bahkan menyebutkan api yang terlihat hampir seperti ‘gerbang neraka’.

7. Kebakaran Hutan ‘Black Tuesday’ 1967

Kebakaran hutan yang sebagian besar terjadi di wilayah Tasmania ini merenggut nyawa 64 orang, membakar 64.270 hektar lahan, menghancurkan 1.293 rumah, dan menyebabkan 900 orang lainnya terluka.

Dalam hitungan beberapa hari saja, kebakaran hutan ini telah menyebabkan sebanyak 7.000 orang kehilangan tempat tinggal. Penyebabnya ialah musim kemarau terburuk yang sudah terlihat di kawasan ini sejak tahun 1885. (Marizke/R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini